Minggu, 28 April 2024

Serunya Tradisi Adat Nagari Sungai Tanang “Bacarotai” Ikan

Azzaren - Senin, 22 Januari 2024 14:03 WIB
Serunya Tradisi Adat Nagari Sungai Tanang “Bacarotai” Ikan
Teks foto : Ribuan warga dari berbagai daerah turun ke kolam penampuangan air untuk menjaring ikan dengan peralatan seadanya. (Gusri)

Kitakini.news -Ribuan warga di kaki Gunung Singgalang, Sumatera Barat, gelar Alek Nagari Bacarotai yakni tradisi menangkap ikan larangan yang sudah berlangsung awal abad 19 lalu.

Baca Juga:

Beginilah suasana kemeriahan Alek Nagari Bacarotai (menangkap ikan bersama-sama) di daerah Sungai Tanang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (21/1/2024). Ribuan warga dari berbagai daerah turun ke kolam penampuangan air untuk menjaring ikan dengan peralatan seadanya.

Bacarotai adalah warisan tradisi budaya di Nagari Sungai Tanang, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam dan dilakukan sekali lima tahun. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak awal Abad 19 silam dan saat ini sudah menjadi kalender wisata yang ditunggu-tunggu oleh warga dan wisatawan.

Acara berlangsung dari pukul 7 pagi hingga siang hari dan peserta tidak dikenakan biaya sekaligus dilarang membawa jaring tangkap ikan yang besar.

Nurul salah seorang peserta Bacarotai ini mengaku senang bisa kembali mengikuti acara ini, sudah lima tahun lalu ia menunggu acara ini, selain mendapat puluhan kilo ikan dalam kegiatan ini ia dapat bertemu dan silaturahmi dengan family dan para sahabatnya.

Animo masyarakat sangat tinggi mengikuti kegiatan ini, dan Tabek Gadang Sungai Tanang ini merupakan salah satu kolam terbesar di Kabupaten Agam, panjangnya sekitar 800 meter dan lebar 50 meter dengan titik terdalam mencapai 3 Meter.

Dahulunya lahan ini milik ampek suku di Sungai Tanang, yakni suku Koto, Simabua Tangah, Sikumbang, dan Pisang, yang kini sudah menjadi aset Masjid Jamiak Sungai Tanang.

Agar memudahkan peserta dalam menangkap ikan, sebelum kegiatan dimulai kolam ini secara perlahan disusutkan airnya. Saat airnya sudah berketinggian di bawah satu meter, warga kemudian berhamburan mengepung ikan menggunakan tangguknya untuk menangkap segala jenis ikan air tawar seperti Ikan Mas, Mujair, Nila dan Tawas.

Ikan yang ada di Tabek Gadang juga bukan merupakan ikan larangan, tetapi karena atas perintah dan kesadaran dari dalam diri masyarakat Nagari Sungai Tanang, ikan-ikan yang ada di Nagari Sungai Tanang tetap terjaga.

Karena pada prinsipnya para masyarakat Nagari Sungai Tanang mempunyai suatu pikiran yang sama yaitu ikan yang ada Tabek Gadang nantinya akan dinikmati dirinya juga maka dirinya juga yang akan menjaganya.

Mulai dari kecil hingga dewasa semua pola pikir mereka sama. Tidak ada pernah ada niatan dalam diri para masyarakat Nagari Sungai Tanang untuk mencuri.

Walaupun dia ingin mengambil ikan tersebut malah mereka meminta izin kepada Datuak atau petinggi adat di Nagari Sungai Tanang. Mungkin hal mereka mengambil ikan karena faktor tidak ada makanan yang dimakan di rumah atau ada acara nagari yang ingin diadakan.

Kegiatan ini sendiri banyak dampaknya bagi masyarakat seperti untuk pembangunan, mendorong terjadinya kebersamaan dan rasa berbagi antara satu dengan yang lainnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
BKSDA Tutup 4 Gunung Api di Sumbar Untuk Wisata dan Pendakian

BKSDA Tutup 4 Gunung Api di Sumbar Untuk Wisata dan Pendakian

Komentar
Berita Terbaru