Efek Gelombang Panas, 47 Ribu Sekolah di Filipina Diliburkan
Melansir berbagai sumber, Senin (29/4/2024), cuaca panas yang tidak biasa memang telah menyeruak di Filipina selama berpekan-pekan. Ini mengganggu kegiatan sekolah. Banyak sekolah di negara tersebut tidak punya pendingin udara (AC).
Baca Juga:
"Semua sekolah publik akan menerapkan pembelajaran jarak jauh pada 29 sampai 30 April 2024," kata Departemen Pendidikan setempat.
Pun, insiden kebakaran di seluruh Filipina dari Januari hingga Maret telah meningkat 24% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 karena kelebihan daya, dan kipas angin listrik yang terlalu panas akibat penggunaan tanpa henti.
Di sisi lain, sejumlah pengemudi jeepney, angkot di Filipina, juga merencanakan mogok selama tiga hari, mulai Senin besok, untuk memprotes rencana pemerintah menghentikan kendaraan yang senantiasa mengepulkan asap knalpot itu.
Sebagai informasi, gelombang panas memang sedang melanda Asia. Asia mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global. Tren pemanasan telah meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.
Akibatnya para pejabat di ibukota Thailand, Bangkok mengeluarkan peringatan, bahwa pekan ini indeks panas akan mencapai tingkat yang "sangat berbahaya".
Indeks ini adalah ukuran suhu yang dirasakan dengan mempertimbangkan kelembaban, kecepatan angin, dan faktor lainnya.
Sementara, di seberang perbatasan di Myanmar, suhu juga melonjak di atas 45C pada hari Rabu lalu.*