Indeks Daya Saing Digital Sumut Masuk 10 Besar Nasional
Kitakini.news -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus melakukan percepatan tranformasi digital berbagai sektor. Sehingga Indeks Daya Saing Digital Sumut, yang tahun 2023 masuk 10 besar nasional, ke depan dapat terus ditingkatkan lagi.
Baca Juga:
Hal
tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin pada Forum
Koordinasi dan Konsultasi Percepatan Transformasi Digital oleh Kementerian
Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia di Medan,
Kamis (16/5/2024).
Pada
tahun 2023, Indeks Daya Saing Digital Sumut naik 5,7 poin dari tahun 2022, yang
sebesar 38,2 menjadi 43 poin, dan masuk 10 besar nasional. Nilai tersebut
diperoleh salah satunya dari perubahan signifikan pada regulasi dan kapasitas pemerintah
daerah yang naik sebesar 17,1 poin.
Pemprovsu
telah banyak melakukan digitalisasi pada birokrasi dan pelayan publiknya. Mulai
dari menggunankan Sistem Portal Satu Data yang bisa digunakan secara mudah oleh
masyarakat, pembayaran pajak kendaraan melalui e-samsat,simitrasumut.com, perpustakaan digital,
memberikan pelatihan program fast track untuk 1.000 UMKM dan masih banyak
lainnya.
"Pemprovsu
Sumut akan terus mempercepat transformasi digital atau digitalisasi di setiap
sektor kami yang ada," tuturnya. kata Pj Gubernur Hassanudin dihadapan peserta
forum.
Meski
begitu, diperlukan banyak hal untuk mencapai transformasi digital. Mulai dari
sistem digital yang handal, aplikasi yang lebih terintegrasi dan lugas. Sistem
yang baik akan memungkinkan data dan informasi dapat diakses dengan mudah dan
cepat, mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.
Diharapkan
sistem yang ada terus dioptimalkan dan mesti dipastikan dapat digunakan oleh
masyarakat.
"Selain
itu, yang diperlukan adalah penyediaan infrastruktur, khususnya akses internet
yang merata hingga ke pelosok daerah, adalah hal yang tidak boleh diabaikan.
Infrastruktur yang baik memastikan bahwa semua masyarakat tanpa terkecuali,
dapat merasakan manfaat dari digitalisasi," bebernya.
Disektor
pertanian, Pemprovsu juga mendorong transformasi penggunaan sistem digital
untuk mendukung pelaku pertanian. Misalnya, dengan mengembangkan start up dan
inovasi teknologi lokal melalui program inkubasi dan akselerasi.
Pemprovsu
juga mendorong dan membantu petani dengan menyediakan platform digital untuk
manajemen lahan, prediksi cuaca, hingga pemasaran hasil pertanian.
"Hal
ini telah diimplementasikan pada kawasan pertanian terpadu di Dairi, untuk
komoditas cabai, kubis dan kentang yang telah kita siapkan, untuk menerapkan
pertanian presisi, selain itu juga dengan kelompok tani di Deli Serdang dan
Batubara sudah mengadopsi teknologi dan digitalisasi pertanian," tandasnya.
Disampaikan
juga, transformasi digital bukan tugas yang mudah. Diperlukan perubahan pola
pikir seluruh pihak untuk menghadapi tantangan yang peluang yang ada.
"Transformasi
digital bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kerja sama yang kuat,
saya yakin kita dapat mewujudkan pemerintahan digital yang lebih baik untuk
mendukung penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik di Sumut,"
ujar Hassanudin.
Sementara
itu, Deputi Bidang Koordinasi dan Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang
Politik Hukum dan Keamanan Eko Dono Indarto menyampaikan pentingnya
transformasi digital menyeluruh di pemerintahan. Transformasi digital bertujuan
untuk mewujudkan pelayanan prima yang efektif dan efisien terwujud.
"Untuk
itu, ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk transformasi digital dan
sistem yang terintegrasi tersebut mulai dari perencanaan hingga sumber daya
manusia yang kompeten," kata Eko. (**)