FDSU Gelar Mimbar Bebas, Persoalkan Kemunduran Demokrasi di Indonesia
![FDSU Gelar Mimbar Bebas, Persoalkan Kemunduran Demokrasi di Indonesia](https://cdn.kitakini.news/uploads/images/202312/_3731_FDSU-Gelar-Mimbar-Bebas--Persoalkan-Kemunduran-Demokrasi-di-Indonesia.png)
Kitakini.news - Puluhan massa dari Front Demokrasi Sumatera Utara (FDSU) menggelar mimbar bebas di depan Makam Pahlawan, Jalan SM Raja Medan, Kamis (7/12/2023). Dalam mimbar bebas itu, massa menyampaikan orasi soal politik dinasti dan kemunduran demokrasi.
Baca Juga:
"Demokrasi itu seharusnya taat pada konstitusi. Tapi hari ini atas nama kekuasaan, demokrasi telah dirusak oleh sekelompok elit-elit kekuasaan di negara ini. Politik dinasti mematikan semangat orang-orang muda," ucap Koordinator FDSU, Jhonny Sitompul.
Langkah mimbar bebas ini sendiri kata Jhonny, agar masyarakat melihat dan sadar bahwa kekuasaan sejatinya diraih dengan cara yang demokratis. Begitu juga prosesnya, tidak boleh ada indikasi pemanfaatan institusi apapun guna melegalkan ambisi berkuasa, terutama hukum.
"Demokrasi hari ini tidak berpihak lagi kepada rakyat. Ini bentuk-bentuk pengkhianatan terhadap Pancasila dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai reformasi," tegasnya didampingi Sekretaris FDSU Khilman Rajani.
Jhonny pun mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk berani dan lantang menyampaikan suara demokrasi. Termasuk dugaan banyaknya dugaan potensi kecurangan Pemilu, yang menguntungkan calon tertentu.
"Indikasi kecurangan itu dapat kita lihat jelas, seakan tersistem bahkan dipaksakan karena ada unsur menurunkan kekuasaan dari unsur kekerabatan. Ini yang kami lihat sebagai kekuatan Neo Orde Baru dan mundurnya demokrasi Indonesia yang dibangun sejak awal reformasi tahun 1998 silam," jelas Jhonny.
Menurut Jhonny, jika hal ini dibiarkan terus, maka bukan tidak mungkin suara demokrasi akan dibungkam, gelombang aspirasi akan dihadapkan dengan intimidasi. Ruang-ruang mimbar demokrasi akan diadu domba, layaknya Belanda dengan politik pecah belah.
"Maka dari itu, kita harus melawan upaya pembungkaman demokrasi. Dan itu sudah mulai terjadi," katanya.
Sementara perwakilan tokoh pers Sumut, Idris Pasaribu yang turut membersamai massa aksi mengajak rakyat untuk mengawal proses demokrasi di Indonesia.
"Suara demokrasi adalah suara rakyat. Saya hanya minta hidupkan demokrasi ditengah-tengah rakyat," ucapnya.
Pantauan wartawan, puluhan massa yang mayoritas Gen-Z ini, tampak membentangkan poster dan spanduk dengan berbagai tulisan kekecewaan.
![Tri Bidik Pemberdayaan 100 Ribu Gen Z Sumatera](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Tri Bidik Pemberdayaan 100 Ribu Gen Z Sumatera
![Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres Langkat Pimpin Upacara Ziarah Makam Pahlawan](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres Langkat Pimpin Upacara Ziarah Makam Pahlawan
![Populix: 28 Persen Gen Z Cari Informasi Capres-Cawapres dari Media Sosial](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Populix: 28 Persen Gen Z Cari Informasi Capres-Cawapres dari Media Sosial
![Sambut Hari Ibu ke-95, Dessy Hassanudin Gelar Serangkaian Kegiatan](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Sambut Hari Ibu ke-95, Dessy Hassanudin Gelar Serangkaian Kegiatan
![Dedi Iskandar Batubara Minta Rakyat Kawal Demokrasi, jadi Pemilih Proaktif](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Dedi Iskandar Batubara Minta Rakyat Kawal Demokrasi, jadi Pemilih Proaktif
![Lantamal I Ziarah ke TMP Bukit Barisan Medan dan Anjangsana](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)