Wujudkan ‘Sumut Mantap dan Harmoni’, Ini kata Fatoni
Kitakini.news -Guna memantapkan target pembangunan dalam kondisi makro ekonomi yang baik dan dilakukan selaras dalam kondisi aman dan tertib, diperlukan cara mewujudkan "Sumut mantap dan Harmoni" sebagai aksi nyata untuk percepatan pembangunan daerah.
Baca Juga:
Untuk mencapai hal itu, kata Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu), Agus Fatoni, terdapat sejumlah program prioritas guna mewujudkan 'Sumut Mantap dan Harmoni", diantaranya sukseskan penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, pengendalian inflasi, penurunan pravelensi stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrem, penanggulangan bencana dan penanganan penyalahgunaan Narkoba.
Menurut Fatoni, ini merupakan bagian dari 111 indikator
keberhasilan Pj Gubsu yang menjadi tuntutan Pemerintah Pusat. Untuk itu, dibutuhkan
gerakan serentak oleh seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi target-target
tersebut.
"Perlu dilakukan kerjasama dan sinergi semua pihak, mulai
dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota bersama Forkopimda,
instansi vertikal, BUMN dan BUMD, tokoh agama, serta tokoh masyarakat, bergerak
membangun serentak dan membangkitkan kebanggaan sebagai warga Sumut," paparnya
di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Fatoni mengungkapkan, bahwa terdapat perubahan signifikan
terkait inflasi di Sumut selama dirinya menjabat sebagai Pj Gubsu, yaitu dari
4,26 persen pada bulan Mei menjadi 3,35 persen pada bulan Juni atau turun 0,91
persen. Prestasi ini harus terus dipertahankan dengan menjaga kestabilan
keamanan dan ekonomi.
Kemudian terkait pelaksanaan Pilkada Serentak, Fatoni menegaskan
untuk menciptakan Pilkada aman, tertib dan damai serta sesuai dengan regulasi.
Tak hanya itu, sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum
Koordinasi Pimpinan Derah (Forkopimda) dan stakeholder lainnya juga sangat
penting.
"Tak ketinggalan, menjaga netralitas ASN, kelancaran distribusi
logistik, monitoring perkembangan politik, mitigasi konflik sosial, sosialisasi
dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat juga perlu dijaga,"
cetusnya.
"Tentunya harus berdasarkan regulasi, sinergi dengan OPD,
Forkopimda dan stakeholder, memantau perkembangan politik, menegakkan
netralitas ASN, kelancaran distribusi logistik, deteksi dini kemungkinan
konflik sosial, sosialisasi, memberi pendidikan politik ke masyarakat. Dan yang
terpenting adalah mempercepat penyaluran anggaran untuk kebutuhan KPU, Bawaslu
dan keamanan," tandasnya. (**)