Kamis, 16 Januari 2025

Zeira Minta Poldasu Tindak Tegas Mafia Tanah

Heru - Minggu, 19 Mei 2024 10:03 WIB
Zeira Minta Poldasu Tindak Tegas Mafia Tanah
(Dok. DPRD Sumut)
Anggota DPRD Sumatera Utara, Zeira Salim Ritonga

Kitakini.news -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Zeira Salim Ritonga mendesak Kepolisian Daerah Sumut (Poldasu) bersama Satgas Mafia Tanah untuk segera menindak tegas oknum preman dan mafia tanah yang menyerobot tanah warga

Baca Juga:

"Kita minta tindak tegas karena perbuatan mereka terang-terangan melawan hukum dengan cara mengintimidasi bahkan melukai warga," tegas Zeira kepada wartawan melalui sambungan seluler dari Medan, Minggu (19/5/2024).

Hal ini dikatakan Zeira Salim merespon insiden pembacokan terhadap warga terkait masalah tanah di di Jalan H Anif, Kampung Kompak, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli serdang.

Menurut Zeira, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah tegas menginstruksikan seluruh jajarannya dan Satgas Mafia Tanah untuk menggebuk dan menghabisi mafia tanah.

"Saatnya Sumut bergerak untuk membersihkan daerah ini dari keberingasan mafia tanah," cetusnya.

Bahkan, sambung Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Sumut merupakan gudangnya mafia tanah dan terkesan sudah kebal hukum, sehingga secara terang-terangan mengancam dan membacok warga dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis kelewang di Kampung Kompak, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Dalam kasus ini, seharusnya aparat penegak hukum bersama Satgas Mafia Tanah yang di dalamnya terdiri dari Kejati Sumut dan aparat kepolisian bertindak tegas, karena kelakuan kelompok premanisme yang diduga suruhan mafia tanah ini semakin hari semakin merajalela," bebernya.

Zeira juga meminta masyarakat Kampung Kompak untuk segera mengadukan pelaku penyerangan dan pembacokan ini kepada aparat kepolisian dan ditembuskan kepada Menteri ATR/BPN di Jakarta, agar segera ditindaklanjuti.

"Warga Kampung Kompak yang menjadi korban pembacokan oknum preman dengan menggunakan kelewang dan samurai, jangan tinggal diam, segera adukan kepada aparat penegak hukum, karena negara kita negara hukum, bukan negara preman," tandasnya.

Sebelumnya, kelompok preman diduga suruhan mafia tanah, mengancam bahkan membacok warga dengan menggunakan kelewang, di Jalan H Anif, Kampung, Kompak Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, terkait masalah tanah di daerah itu.

Awal peristiwa pembacokan terjadi, ketika warga yang terdiri dari kaum "emak-emak" dari Kampung Kompak melakukan protes, adanya warga Kampung Kompak bersimbah darah akibat dibacok preman dengan menggunakan kelewang dan samurai, sehingga warga melakukan bakar ban di Jalan H Anif. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jutaan Suara Rakyat Terbuang Sia-Sia, Rudi Alfahri Dorong MK Batalkan PT

Jutaan Suara Rakyat Terbuang Sia-Sia, Rudi Alfahri Dorong MK Batalkan PT

3 Tahun Jadi Unit Usaha, Lambok Simamora Pertanyakan Pengelolaan Aset Pemprovsu di Humbahas

3 Tahun Jadi Unit Usaha, Lambok Simamora Pertanyakan Pengelolaan Aset Pemprovsu di Humbahas

Panjat Pagar DPRD Sumut, BEM UINSU Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset

Panjat Pagar DPRD Sumut, BEM UINSU Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset

Polisi Selidiki Peristiwa Kebakaran Rumah Ketua KPU Tapteng

Polisi Selidiki Peristiwa Kebakaran Rumah Ketua KPU Tapteng

Bobby Nasution dan Kemenbud Didesak Ambil Langkah Selamatkan Gedung Apolo

Bobby Nasution dan Kemenbud Didesak Ambil Langkah Selamatkan Gedung Apolo

Komisi 1 DPRD Simalungun Konsultasikan Pelepasan Kawasan Hutan

Komisi 1 DPRD Simalungun Konsultasikan Pelepasan Kawasan Hutan

Komentar
Berita Terbaru