Jelang Pemilu, Ekonom Temukan Belanja Caleg DPRD Medan Rentang Rp200 Juta hingga Rp800 Juta
Kitakini.news - Perputaran uang di masyarakat saat Pemilu suah pasti akan bertambah banyak dibandingkan dengan saat hari normal. Ini wajar mengingat banyak kontestan peserta Pemilu yang berbelanja kebutuhan selama kampanye.
Baca Juga:
"Baik belanja yang anggarannya sudah dialokasikan di KPU, Bawaslu, atau belanja dari para peserta seperti partai politik beserta calon legislatifnya," ucap ekonom Sumut Gunawan Benjamin kepada kitakini.news, Rabu (7/2/2024).
Gunawan bilang, alat peraga hingga penyediaan akomodasi makanan dan minuman akan mengalami peningkatan.
"Namun saya proyeksikan belanja puncak pemilu sebelum Pilpres ini terjadi di bulan Januari lalu. Disaat itu ada banyak kebutuhan alat peraga serta atribut kampanye yang dibuat. Sehingga jumlah uang berdar juga semakin banyak," tuturnya.
Di bulan Februari ini, sambungnya, jumlah perputaran uang juga semakin tinggi. Hal ini masih dikarenakan oleh belanja Pemilu ditambah lagi penyaluran bantuan sosial ke pada masyarakat penerima manfaat.
"Kalau angka penerima manfaat ini datanya ada di pemerintah. Tinggal dikalikan dengan jumlah uang yang diterima. Dimana yang saya dengar sejauh ini angkanya sebesar Rp 600 ribu," ungkapnya.
Kata Gunawan, belanja calon legislatif ini beragam. Sejauh ini Gunawan mengaku menemukan belanja dalam rentang Rp 200 juta hingga Rp 800 juta untuk calon legislatif DPRD tingkat dua.
"Belum lagi DPRD tingkat I dan DPR RI. Sehingga sulit untuk menemukan berapa banyak sebenarnya jumlah uang yang dibelanjakan jika dihitung mendekati populasi calon legislatif peserta Pemilu tahun ini," jelas dia.
Namun pastinya, sambung dia, belanja Pemilu akan menambah jumlah uang beredar termasuk perputaran uang di masyarakat. Itu sudah pasti dan selalu terjadi di setiap tahunnya.