Cegah Potensi Kerusahan, Tim Penilaian Mabes Polri Turun ke Stadion Teladan

Kitakini.news – Mabes
Polri menurunkan Risk Assessment Team (Tim Pemantauan Risiko) ke Stadion
Teladan, Selasa (03/01/2023). Tujuannya untuk melihat kondisi stadion yang
menjadi markas klub peserta Liga 2, PSMS Medan dan Karo United tersebut jelang
bergulirnya lanjutan Liga 2 yang rencananya kick-off pertengahan Januri
mendatang.
Baca Juga:
Tugas risk
assessment team tersebut untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menganalisis
apa yang dapat terjadi jika kemungkinan bahaya benar-benar terjadi.
Sebelum
melakukan penilaian langsung ke Stadion Teladan, tim risk assessment Mabes
Polri yang beranggotakan lima personil ini lebih dulu memaparkan item-item yang
dinilai kepada panitia pelaksana (panpel) PSMS dan Karo United di Sekretariat
PSMS, Komplek Stadion Mini Kebun Bunga, Medan.
Selain pihak
Panpel PSMS dan Karo United, dalam pemaparan itu turut hadir pihak pengelola
Stadion Teladan yakni Dispora Medan. Hadir pula perwakilan dari Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Medan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Polda Sumut, Polrestabes
Medan dan Polsek Medan Kota.
Usai pemaparan di Kebun Bunga, tim risk assessment Mabes Polri dan seluruh pihak lainnya langsung bertolak ke stadion kebanggaan Kota Medan tersebut.
Ketua tim risk
assessment, Kombes Pol. Murry Mirranda, mengatakan, kedatangan pihaknya merupakan
perpanjangan tangan dari PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB). Timnya hadir, untuk melakukan penilaian, agar kejadian kerusuhan
seperti tragedi Kanjuruhan tak terulang kembali.
"Ini bukan hanya terkait administrasi maupun hal-hal yang terkait dengan persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh pihak panpel (panitia pelaksana pertandingan). Tapi kita di sini juga melihat dari aspek dari insfratruktur dari pengelola itu sendiri," katanya usai penilaian di Stadion Teladan.
Lanjut Kombes
Murry, pihak Mabes Polri sudah banyak melakukan risk assessment di
stadion-stadion di seluruh Indonesia, termasuk dari stadion tim Liga 1.
"Ada infrastrukturnya bagus tapi administrasi dari panpel itu kurang. Ada juga administrasinya bagus tapi infrastrukturnya kurang. Kita di sini mencari keseimbangan antara itu supaya nantinya pada saat pelaksanaan liga (pertandingan), tidak ada lagi siapa-siapa (pihak) yang disalahkan. Karena kita sudah mengacu pada scoring atau penilaian risk assessment yang kita buat (andai terjadi tragedi pihak itu yang bertanggung jawab)," bebernya.
"Di sini
kita merubah itu, supaya apa? Supaya nanti ada kebijakan dari PSSI terkait
masalah infrastruktur maupun segi administrasi panpel ini berimbang,"
sambungnya.
Lebih lanjut
Kombes Murry mengatakan, pihaknya hanya sebatas memberi rekomendasi. Namun izin
penyelenggaraan sebuah pertandingan tetap ranah dari pihak kepolisian setempat.
"Jadi kita
hanya menyarankan saja, mungkin dari tim rekomendasi bahwa infrastruktur ini
lah yang harus dirubah, bahwa administrasi ini yang harus dilengkapi. Nanti
tinggal izinnya itu akan disampaikan oleh pihak intelijen dari Polda maupun
dari Mabes Polri, itulah yang mengeluarkan soal izin. Nah kita hanya memberikan
rekomendasi kepada pihak intelijen apakah ini bisa dilaksanakan atau
tidak," bebernya lagi.
Usai melakukan
penilaian terhadap Stadion Teladan, sambungnya Kombes Murry, pihaknya juga akan
melakukan penilaian risk assessment terhadap Stadion Baharuddin Siregar,
Lubukpakam yang tak lain merupakan home base dari PSDS Deli Serdang.
"Selain di sini, kita juga akan melakukan risk assessment di Stadion Baharuddin (Lubukpakam) dari panpelnya PSDS dan besok kita akan ke sana dan sama halnya kita buat seperti di sini (di Stadion Teladan)" sebutnya.
Redaksi

Dorong Prestasi Olahraga, Wali Kota Minta KONI Medan Bekerja Hingga Akar Rumput

Olahraga Padel Makin Marak, Kesehatan Mata Jadi Taruhan

Chicco Jerickho Rutin Keliling Komplek

Ketua KONI Sumut Harus Jago Lobi: Rafriandi Ingatkan Pentingnya Hubungan Harmonis dengan DPRD

Cobalah, Turunkan Berat Badan Bisa dengan Aerobik Air
