Sabtu, 19 Juli 2025

Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut Analisis Ekonom Gunawan Benjamin

Siti Amelia - Rabu, 11 Juni 2025 20:00 WIB
Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut  Analisis Ekonom Gunawan Benjamin
dokumentasi gunawan benjamin
Gunawan Benjamin
Kitakini.news - Dalam beberapa waktu terakhir, harga beras di Sumatera Utara (Sumut( mengalami kenaikan yang signifikan. Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, harga beras di level produsen (kilang) telah meningkat antara Rp10.000 hingga Rp15.000 untuk satu karung beras ukuran 30 kg.

Sebagai contoh, di wilayah Deli Serdang, harga jual beras naik dari Rp410.000 per karung pada bulan Mei 2025 menjadi Rp420.000 hingga Rp425.000 per karung saat ini.

Baca Juga:

Kenaikan harga beras ini juga tercermin dari harga per kilogram yang meningkat dari kisaran Rp13.666 di bulan Mei menjadi Rp14.000 hingga Rp14.166 saat ini.

Gunawan menambahkan bahwa di level konsumen, harga beras diperkirakan naik sekitar Rp500 per kg. Salah satu faktor pemicu kenaikan harga beras, menurutnya, adalah kebijakan penyerapan gabah oleh Bulog yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kg.

"Pada saat panen raya, di mana harga gabah berpeluang berada di bawah Rp6.500 per kg, Bulog justru diamanahkan untuk menyerap di angka tersebut. Hal ini memaksa pihak swasta untuk menaikkan harga di atas penyerapan Bulog agar dapat bersaing dalam mendapatkan pasokan Gabah Kering Panen (GKP)," jelas Gunawan, Rabu (11/6/2025).

Saat ini, harga GKP di wilayah Deli Serdang telah menyentuh angka Rp6.800 hingga Rp7.300 per kg, yang berarti harga Gabah Kering Giling (GKG) berada di kisaran Rp7.500 hingga Rp8.000 per kg.

Gunawan menegaskan bahwa meskipun pemerintah mengklaim pasokan beras cukup banyak, bukan berarti harga beras tidak dapat naik.

"Harga pokok produksi beras pada dasarnya sudah mengalami kenaikan. Jika kita mengkonversi harga GKG Rp7.500 hingga Rp8.000 per kg, maka harga beras seharusnya berada dalam rentang Rp15.000 hingga Rp16.000 per kg, dengan asumsi rendeman sebesar 50%," ujarnya.

Meskipun musim panen raya telah terlewati, beberapa wilayah masih memasuki masa panen, terutama yang memiliki musim panen tiga kali dalam setahun.

Saat ini, produsen beras tengah menanti respon pemerintah, khususnya Bulog, terkait dengan kenaikan harga beras yang terjadi.

"Jika Bulog menggelontorkan beras ke pasar, hal ini berpotensi membuat harga lebih stabil dan cenderung sulit untuk naik. Namun, ini juga membuat harga gabah sulit untuk dinaikkan, meskipun pasokan gabah di petani menyusut karena musim panen yang telah berlalu," tambah Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut ini.

Ia mengingatkan bahwa produsen tidak berani membeli gabah dengan harga yang terlalu tinggi, karena hal ini dapat merugikan mereka saat Bulog mendistribusikan beras ke masyarakat atau pasar.

"Jadi, jika konsumen mengeluhkan kenaikan harga beras, atau petani mengeluhkan harga gabah yang lebih rendah dari harga potensialnya, salah satu pemicunya adalah kebijakan pemerintah yang ketat dalam menyerap gabah petani di harga Rp6.500 per kg," tutup Gunawan Benjamin.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Harga Beras Tembus Rp30 Ribu/Kg di Kepulauan Batu, Berkat Minta Kapal ASDP Diaktifkan Kembali

Harga Beras Tembus Rp30 Ribu/Kg di Kepulauan Batu, Berkat Minta Kapal ASDP Diaktifkan Kembali

Harianto Desak Satgas Pangan Tindak Pengoplos Beras

Harianto Desak Satgas Pangan Tindak Pengoplos Beras

Awas Beras Oplosan, Lembek jika Dimasak

Awas Beras Oplosan, Lembek jika Dimasak

Stabilitas Pasokan Daging Ayam Diprediksi Kembali Normal

Stabilitas Pasokan Daging Ayam Diprediksi Kembali Normal

Warga Kelurahan Harjosari, Amplas Keluhkan Kenaikan Harga Beras dan Banjir

Warga Kelurahan Harjosari, Amplas Keluhkan Kenaikan Harga Beras dan Banjir

Ekonom Sumut Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Bunga Acuan di Level 5.5%

Ekonom Sumut Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Bunga Acuan di Level 5.5%

Komentar
Berita Terbaru