Topuria Seharusnya Tantang Makhachev, Bukan Cari Sensasi Lawan Pimblett

Padahal, dalam sejumlah pernyataan sebelumnya, Topuria dengan lantang menyebut Islam Makhachev sebagai lawan impian dan menyebut sang juara bertahan kelas ringan itu sebagai "penakut".
Baca Juga:
"Perbedaannya, saya petarung sejati, dia penakut. Saya tidak sembunyi," kata Topuria kala itu.
Namun kini, ketika kesempatan sudah di depan mata, Topuria justru mengalihkan fokus ke Pimblett, lawan yang jelas berada jauh di bawah Makhachev dari segi peringkat maupun kualitas.
"Saya ingin menghadapi Paddy karena perseteruan kami sudah terlalu lama, dan saya tahu publik ingin melihat itu," ujar Topuria dalam wawancara bersama TalkSPORT.
Pilihan itu langsung menimbulkan tanda tanya besar: siapa sebenarnya yang "penakut" sekarang?
Jika Topuria berhasil mengalahkan Oliveira, ia secara logika berada di puncak daftar penantang gelar kelas ringan. Namun memilih menantang Pimblett yang baru masuk 10 besar dianggap sebagai keputusan kontroversial. Banyak pengamat menyebutnya sebagai langkah mundur, bahkan mengarah ke "pencitraan semata".
"Topuria tahu pertarungan melawan Makhachev bisa sulit dan mengancam citranya sebagai tak terkalahkan. Pimblett lebih aman, lebih menjual," tulis kolumnis di MMA Fighting.
Sebaliknya, Islam Makhachev, yang saat ini fokus persiapan jelang laga perebuan gelar kelas welter UFC, justru tampak tenang menghadapi sindiran dan tudingan Topuria. Kubu Makhachev belum menanggapi tantangan itu secara resmi.
Banyak yang menilai bahwa Topuria lebih memilih pertarungan dengan nilai jual tinggi di mata publik ketimbang duel sebenarnya untuk membuktikan dirinya sebagai petarung terbaik pound-for-pound.
"Kalau kamu ingin menguasai dua divisi, kamu tantang raja divisinya. Bukan pemain media seperti Paddy," ujar mantan petarung UFC, Dan Hardy.
Jika Topuria benar-benar ingin menegaskan dirinya sebagai legenda baru UFC dan menyamai prestasi para juara dua divisi seperti Conor McGregor dan Daniel Cormier, maka pertarungan melawan Islam Makhachev adalah satu-satunya jalan yang sah. Mengalihkan fokus ke Pimblett justru memperlemah klaimnya dan membuka ruang kritik bahwa dialah yang kini layak disebut "penakut".
Sumber:
TalkSPORT, AS, MMA Fighting

Kamaru Usman vs Joaquin Buckley di UFC Fight Night Atlanta, Pertempuran Menuju Perebutan Gelar Welter UFC

Merab Dvalishvili Cekik Sean O'Malley di Ronde 3 UFC 316

Kayla Harrison Tantang Amanda Nunes Usai Taklukkan Peña: Aku Punya Sabuk, Dia Punya Warisan

Kayla Harrison Kunci Gelar Juara UFC Lewat Kemenangan Dominan atas Julianna Peña

Petarung Asal Korea Tumbangkan Jagoan Kebanggaan Indonesia di UFC dalam 28 Detik
