Jelang FOMC Minutes, Harga Emas Selama Sepekan Kedepan Berpeluang Turun Lagi

Kitakini.news - Pekan ini pelaku pasar akan melihat bagaimana pandangan Bank Sentral AS, terkait dengan kemungkinan kenaikan bunga acuannya yang tertuang dalam FOMC minutes pada Kamis (23/2/2023) mendatang.
Baca Juga:
Sehingga lagi-lagi nanti kita akan dihadapkan pada ekspektasi pasar, yang diterjemahkan melalui testimoni yang akan disampaikan oleh The FED.
Analis ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengungkapkan saat menuju FOMC minutes, pasar keuangan akan banyak digerakan oleh faktor teknikal.
Di mana untuk kinerja IHSG akan bergerak dalam rentang 6.800 higga ke level 6.930. sementara itu untuk kinerjamata uang rupiah masih akan bergerak dalam rentang 15.100 hingga 15.250 per US Dolar.
Sejumlah agenda ekonomi di awal pekan, seperti rilis neraca pembayaran tanah air, dtamah dengan rilis data indeks harga properti menjelang akhir pekan, tidak akan memberikan dampak besar bagi pasar keuangan di tanah air.
"Pelaku pasar masih akan fokus kepada rilis sejumlah data dari Negara lain, sehingga di pekan ini IHSG dan rupiah akan dipengaruhi oleh banyak sentimen eksternal," terang dia, Senin (20/2/2023).
Selain FOMC minutes yang nantinya akan menjadi motor penggerak pasar keuangan dunia, kata dia, estimasi untuuk pertumbuan ekonomi AS kuartal keempat juga layak dicermati.
"Sejauh ini ekspektasinya adalah penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi AS. Selanjutnya, Rilis data pertumbuhan ekonomi Jerman yang menjadi ekonomi terbesar di eropa juga harus dicermati," tuturnya.
Di mana pertumbuhan ekonomi Jerman secara YoY di kuartal keempat 2022 akan mengalami penurunan dikisaran 1.1%, dibandingkan dengan realisasi sebelumnya di level 1.4%.
Setelahnya inflasi inti di AS yang diperkirakan mengalami penurunan juga menarik untuk diikuti. Mengingat inflasi ini kerap dijadikan acuan bagaimana suku bunga acuan The FED nantinya terbentuk.
Yang selanjutnya kerap diikuti dengan fluktasi pada pasar keuangan di banyak Negara, bahkan juga menjadi acuan dalam memproyeksikan harga emas.
Untuuk harga emas sendiri di pekan ini diproyeksikan masih akan bergerak dalam rentang $1.800 hingga $1.850 per ons troynya.
"Namun, harga emas memiliki potensi untuk turun lebih dalam jika FOMC Minutes nantinya bersikap hawkish dalam menetapkan besaran bunga acuan," jelas dia.
Jadi memang ada potensi dimana harga emas berpeluang untuk terkoreksi cukup dalam. Harga emas berpeluang mengalami koreksi lanjutan, manakala US Dolar justru berada dalam tren naik setelah FOMC minutes itu sendiri.
"Jadi potensi koreksi yang akan terjadi nantinya bisa dimanfaatkan untuk kembali melakukan akumulasi emas. Karena koreksi ini diperkirakan hanya terjadi sesaat, sampai nantinya The FED akan terlihat berhenti menaikkan suku bunga acuan di level tertentu," terangnya.
Redaksi

Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut Analisis Ekonom Gunawan Benjamin

Pengusaha Muda Sumut : Promosi Digital Bobby Nasution Bisa Jadikan Sumut Magnet Wisata Kuliner Asia

Naikkan Harga Roti, Perusahaan di Malaysia Kena Denda Rp200 Jutaan

Mahkamah Agung RI Berikan Piagam Penghargaan kepada Ketua Forwakum Sumut

Berdedikasi dan Integritas Tinggi, 6 Personel Polres Binjai Terima Penghargaan
