Berikut Upaya Dinas Ketapang PP Medan Atasi Inflasi

Kitakini.news - Menindaklanjuti instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (Ketapang PP) Kota Medan telah melakukan upaya dalam mengendalikan inflasi.
Baca Juga:
Termasuk dalam waktu dekat ini mewujudkan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Daerah Penghasilan.
Kepala Dinas ketahanan pangan Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Syarifuddin Dongoran ketika menjelaskan tengah mempersiapkan perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah penghasil dalam mengatasi inflasi.
"Kita sudah menindaklanjuti dan menghubungi kembali daerah penghasil untuk dapat menjalin KAD, daerah penghasil tersebut diantaranya, Kabupaten Batubara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo. Kita targetkan KAD akan terealisasikan di minggu kedua bulan februari 2023," ungkapnya dilansir Kominfo Medan, Rabu (1/2/2023).
Selain mewujudkan KAD, Dongoran menambahkan Pemko Medan sudah memiliki dua unit mesin Trustcool Cold Storage Chiller dan satu unit Trustcool Controlled Atmosphere Storage (CAS) Container.
ini yang merupakan hibah Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI TA. 2022. Mesin ini juga termasuk upaya kita dalam mengendalikan inflasi. Mesin Chiller berkapasitas 1,5 Ton dan Mesin Cas berkapasitas 2,5 Ton.
"Nantinya hasil komoditi dari daerah penghasil akan kita simpan di mesin tersebut. Saat ketiga mesin sudah ada di Pasar Induk Tuntungan, diharapkan adanya mesin ini dapat mengendalikan inflasi sesuai arahan Pak Bobby Nasution," ucap dia.
Selanjutnya Dongoran mengungkapkan untuk mengatasi inflasi pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya lainnya seperti memonitoring setiap hari perkembangan dari pada harga komoditi yang mempengaruhi inflasi.
Monitoring ini dilakukan oleh tim Satgas yang kita bentuk.
"Berdasarkan laporan dari tim Satgas jika ada kenaikan harga yang akan berdampak terjadinya inflasi kita akan menggelar pasar murah. Selain itu
Kita juga menggelar pasar murah menjelang hari - hari besar keagamaan, karena biasanya harga komoditi naik di hari tersebut," ungkapnya.
Menurut Dongoran, keberadaan Tim Satgas ini sangat efektif karena mereka yang setiap harinya memonitoring perkembangan harga komoditi di pasaran.
Nantinya mereka laporkan perkembangan harga komoditi jika terjadi kenaikan maka kita akan dapat mengetahui kebijakan apa yang harus diambil.
Untuk angka inflasi di Kota Medan diawal tahun ini, sambung Dongoran, sekitar 6,1 persen. Terdapat 12 komoditi yang dapat mempengaruhi terjadinya inflasi.
"Namun untuk kota Medan sendiri komoditi yang dapat mempengaruhi inflasi adalah Bawang Merah dan Cabai merah serta cabe rawit. Komoditi ini yang terus dipantau perkembangan harganya oleh tim satgas," bebernya.
Terakhir Dongoran menyampaikan upaya yang akan dilakukan pihaknya dalam mengendalikan inflasi yakni melakukan Urban farming.
Saat ini masih pemetaan wilayah yang akan dijadikan lokasi urban farming. Ada empat lokasi yang kita rencanakan dilakukannya urban farming seperti di Kecamatan Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Tuntungan dan Medan Selayang.
"Dalam urban farming ini kita akan lebih mengefektifkan pemanfaatan lahan perkarangan atau lahan tidur di wilayah tersebut, " pungkasnya.
Redaksi

Pengusaha Muda Sumut : Promosi Digital Bobby Nasution Bisa Jadikan Sumut Magnet Wisata Kuliner Asia

Herna Pardede, Dulu Geluti Dunia Sepak Bola, Kini Taklukkan Bisnis Dekorasi di Medan

Shanty Denny Bangga Punya Suami Tak Rewel

Agatha Chelsea Belum Tahu Honor Sebelum Usia 20 Tahun

Bisnis Bareng Raffi Ahmad, Rudy Salim Rugi Rp70 Miliar
