Ringgit Menguat, Pelancong Malaysia Sasar Indonesia

Melansir berbagai sumber, Minggu (19/10/2025), ringgit telah menguat sebesar 5,8 persen, menjadikannya mata uang dengan kinerja terbaik di ASEAN tahun ini.
Baca Juga:
"Dengan menguatnya ringgit, sementara rupiah dan baht tetap melemah, hal ini tentu mendorong lebih banyak warga Malaysia berlibur ke luar negeri," ujar Perdana Menteri (PM) negara itu, Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Ungkapan perdana menteri ini sejalan dengan keadaan wisata di Indonesia yang mengalami peningkatan turis, walau tidak hanya dari Malaysia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari–Agustus 2025 ke Indonesia mencapai 10,04 juta kunjungan.
Angka ini naik 10,38 persen dibanding periode yang sama pada 2024. Angka yang mencatat rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19.
"Capaian ini menunjukkan arah pemulihan pariwisata Indonesia berada di jalur yang benar," kata Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana.
Selain ke Indonesia, turis Malaysia juga menyasar Thailand. Bahkan, anggota parlemen Tebrau, Jimmy Puah, mengenai laporan bahwa sekitar 200 ribu warga Malaysia melintasi perbatasan ke Thailand.
Mereka, 200 ribu orang, ke Thailand selama libur panjang Hari Malaysia, baru-baru ini saja.
Publik Negeri Jiran dilaporkan menghabiskan hampir 50 juta ringgit (sekitar Rp196 miliar) untuk berbelanja dan bersantai di Hat Yai dan provinsi-provinsi sekitarnya.
Kendati demikian, Malaysia masih merajai angka kunjungan wisatawan di ASEAN.
Negeri Jiran menyambut 28,2 juta wisatawan dalam delapan bulan pertama tahun ini, menandai peningkatan 14,5 persen dari tahun ke tahun.
Angka itu mengukuhkan posisinya sebagai negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara.

PBB Nobatkan Pemuteran Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia

Pemuda Masjid dan DMDI Indonesia Siap Bersinergi dan Berkolaborasi Dengan Kementerian P2MI

Penyalur ART Ilegal ke Malaysia Dihukum 8 Tahun Penjara

Sebut Direct Investment, Relawan BBN Indonesia Optimis Ekonomi Sumut Naik

Korupsi di Pelindo I: Kejati Sumut Tahan Konsultan Pengawas Kasus Kapal Tunda Rp92 Miliar
