Sabtu, 24 Mei 2025

Pesanggrahan Bung Karno di Sumut, dari Kotanopan hingga Parapat

Fitri - Sabtu, 26 April 2025 16:54 WIB
Pesanggrahan Bung Karno di Sumut, dari Kotanopan hingga Parapat
ig@medan_undersky
Pesanggrahan Bung Karno di Parapat
Kitakini.news - Sumatra Utara (Sumut) relatif menjadi daerah yang dikunjungi Ir Soekarno alias Bung Karno. Itulah sebab presiden pertama Indonesia ini cenderung banyak meninggalkan jejak.

Tercatat, ada tiga rumah yang identik dengan Bung Karno atau disebut pesanggrahan. Dan, itu semua tidak ada di Medan.

Baca Juga:

Melansir berbagai sumber, Sabtu (26/4/2025), Pesanggrahan Bung Karno ini ada di Parapat, Berastagi, dan Kotanopan.

Disebut sebagai Pesanggrahan Bung Karno karena rumah yang dimaksud menjadi lokasi pengasingan atau tempat presiden pertama itu menginap di Sumut.

Ceritanya, Soekarno hadir di Parapat, Berastagi, dan Kotanopan untuk urusan perjuangan.

Sebagai informasi, Kotanopan adalah wilayah yang kini masuk dalam Kabupaten Mandailing Natal, Berastagi di Kabupaten Karo, dan Parapat di Kabupaten Simalungung.

Jarak Medan ke Parapat sekitar 176 km, ke Berastagi sekitar 66 km, dan ke Kotanopan sekitar 498 km.

Berikut tentang tiga rumah yang dimaksud yang kini menjadi objek wisata sejarah itu:

1. Pesanggrahan Kotanopan

Soekarno menginap di pesanggrahan ini di kamar nomor satu. Dia menginap karena sedang dalam perjalanan menuju Parapat dari Padang, Sumatra Barat.

Di rumah yang dibangun oleh Belanda pada 1930 itu, Soekarno mengadakan rapat akbar pada 16 Juni 1948.

Kehadiran Presiden Soekarno saat itu untuk menenangkan gejolak dan mempersatukan rakyat di Sumatra yang ingin merdeka sendiri.

Di pintu masuk ke ruang tengah rumah itu, masih terpajang foto Presiden Soekarno saat berpidato di tangga pesanggrahan tersebut.

Di bawah foto itu tertulis "Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948."

Di rumah ini juga terdapat terowongan yang membujur dari pesanggrahan hingga perbukitan sejauh 7 km.

Terowongan itu dibangun Belanda untuk menyelamatkan diri saat diserang.

2. Pesanggrahan Berastagi

Soekarno bersama Sutan Syahrir dan Agus Salim diasingkan ke Berastagi tepatnya pada 22 Desember 1948.

Ketiga tokoh tersebut diasingkan di Berastagi selama 12 hari.

Rumah ini dibangun pada 1719, dulunya ditempati oleh seorang perwira militer Belanda yang sering disebut landshup huis.

Rumah sederhana itu berukuran 10 kali 20 meter ini dikelilingi halaman seluas dua hektare. Ciri khas bangunan Belanda ini masih tetap dipertahankan.

Meski pernah direnovasi pada 1957 lalu, namun perabotan dan kamar tidur yang pernah dipakai Presiden Soekarno masih tetap utuh.

Kini, di halaman rumah tersebut berdiri sebuah monumen replika Presiden Soekarno yang sedang duduk bersila. Rumah yang berada di dataran tinggi Karo itu pun semakin menawan.

3. Pesanggrahan Parapat

Pesanggrahan ini persis dengan yang di Berastagi, yakni sama-sama rumah pengasingan.

Ya, usai menjalani pengasingan di Berastagi, Soekarno bersama Sutan Syahrir dan Agus Salim dipindahkan ke Parapat.

Di rumah yang dibangun pada 1820 ini, ketiganya diasingkan oleh Belanda selama kurang lebih dua bulan.

Rumah ini berdiri di atas lahan seluas dua hektare, menggunakan arsitektur bergaya Eropa, berukuran 10x20 meter, dan dikelilingi taman.

Seluruh bagian rumah dan perabotnya pun masih dipertahankan keasliannya, mulai dari beberapa lukisan, perabotan rumah, kursi dan tempat tidur yang dulu dipakai oleh Presiden Soekarno.

Selain itu, masih ada foto-foto, koleksi buku, dan barang lainnya. Yang menarik dari rumah ini karena letaknya tepat menghadap Danau Toba. Hawanya sejuk.

Bahkan, rumah ini selalu dilewati kapal wisata yang menjelajahi perairan Danau Toba; menjadi objek wisata layaknya Batu Gantung

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kabar Duka: Suharto AD, Eks Pelatih PSMS dan Sada Sumut, Tutup Usia

Kabar Duka: Suharto AD, Eks Pelatih PSMS dan Sada Sumut, Tutup Usia

Dari 3.005 Km Jalan Provinsi,  21,81 Persen Kondisi Sedang, 4,78 Rusak Ringan dan 17 Persen Rusak Berat

Dari 3.005 Km Jalan Provinsi, 21,81 Persen Kondisi Sedang, 4,78 Rusak Ringan dan 17 Persen Rusak Berat

Ahmad Darwis Desak Bobby Isi Kekosongan Jabatan di OPD Pemprovsu

Ahmad Darwis Desak Bobby Isi Kekosongan Jabatan di OPD Pemprovsu

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Ondim Dukung Pengaktifan Sumur Minyak di Langkat

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Ondim Dukung Pengaktifan Sumur Minyak di Langkat

Jadwal Paripurna Molor, Pimpinan DPRD Sumut "Dihujani" Kritik

Jadwal Paripurna Molor, Pimpinan DPRD Sumut "Dihujani" Kritik

Ditreskrimsus Polda Sumut: Penegakkan Hukum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lindungi Lingkungan

Ditreskrimsus Polda Sumut: Penegakkan Hukum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lindungi Lingkungan

Komentar
Berita Terbaru