Pandji Pragiwaksono dan Andovi da Lopez Terima Ancaman Saat Akan Ikut Aksi di Senayan

Dalam pesan tersebut, mereka diminta untuk datang ke Bareskrim Polri dengan tuduhan mengajak aksi kekerasan dalam unjuk rasa yang berlangsung di Gedung DPR RI. Pandji mengunggah tangkapan layar dari pesan yang ia terima, menunjukkan nomor +62 831 5162 5778 yang mengatasnamakan seseorang bernama Peter. Pesan tersebut berbunyi, "Pandji mohon datang ke kantor Bareskrim. BACA PESAN INI," lengkap dengan panggilan tak terjawab beberapa kali.
Baca Juga:
Menyertai unggahannya, Pandji menulis, "Tolong infoin Pak Peter, Pandji-nya lagi sibuk."
Tak lama kemudian, Andovi da Lopez juga membagikan pengalaman serupa di Twitter, menunjukkan bahwa nomor dan isi pesan yang diterimanya identik dengan yang diterima Pandji.
"Update situasi di depan Gedung DPR. Pagi-pagi dapet WhatsApp," tulis Andovi melalui akun Twitternya, @AndovidaLopez.
Kabar mengenai ancaman ini segera menjadi perbincangan di kalangan netizen. Banyak yang berusaha melacak identitas nomor tersebut. Berdasarkan penelusuran di Twitter melalui aplikasi Getcontact, diketahui bahwa nomor tersebut telah dilaporkan oleh banyak pihak karena dianggap berbahaya.
Aksi yang direncanakan di Gedung DPR RI pada Kamis (22/8/2024) ini merupakan respon terhadap keputusan kontroversial yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan ini memicu kemarahan publik dan menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas demokrasi di Indonesia.

Satu Keluarga yang Menginap di Mapolres Langkat Telah Kembali ke Rumahnya

Diancam Akan Dibunuh, Satu Keluarga Nginap di Polres Langkat

Diduga Dapat Ancaman Bom, Pesawat Saudi Arabian Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu

Yono Bakrie Nikah di KUA

Perkara Pembatas Sawah, Abang Ancam Parang ke Adik Perempuan
