Edy Rahmayadi Dorong Batubara Menjadi Sentra Strategis

Kitakini.news- Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, berkomitmen menjadikan Kabupaten Batubara sebagai kawasan unggulan dengan mengutamakan pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga:

• Menang Pilkada, Bobby Ingin Ketemu Edy Rahmayadi
• Kompetisi Usai, Saatnya Semua Pihak Berkolaborasi Bangun Sumut
• Hari Kedua, Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pilgubsu Dipastikan Selesai

Edy melihat potensi strategis Batubara yang terletak di jalur Selat Malaka sebagai pintu gerbang ekonomi global, dan ia menilai bahwa keberhasilan pengembangan Batubara akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan sehat.

Edy menyampaikan komitmennya ini saat bertatap muka dengan warga Batubara di Lapangan Biodisel, Kecamatan Medang Deras, Jumat (25/10/2024).

Pertemuan tersebut dihadiri mantan Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain, Calon Bupati Zahir, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga lainnya.

Dalam kesempatan itu, Edy menguraikan pandangannya bahwa Batubara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi dunia, mengingat Selat Malaka adalah jalur perdagangan internasional yang vital sejak dahulu.

"Setiap tahun, sekitar 90.000 kapal, umumnya kapal kontainer, melintasi Selat Malaka. Ini bukan hanya jalur perdagangan, tapi juga jalur utama energi dunia, dengan separuh dari perdagangan minyak global melewati sini. Kepala dari jalur ini berada di Indonesia, tepatnya di Pulau Salah Nama, Batubara," ujar Edy, menekankan betapa pentingnya peran Batubara dalam peta ekonomi dunia.

Namun, Edy menekankan bahwa potensi tersebut tidak akan maksimal jika masyarakatnya tidak siap. Oleh karena itu, ia berjanji akan fokus memperbaiki sektor pendidikan dan kesehatan di Batubara, agar masyarakat memiliki keterampilan dan kesehatan yang memadai untuk mendukung pembangunan daerah ini.

Saat ini, rata-rata pendidikan masyarakat Batubara baru 8,5 tahun, atau setara dengan tingkat pendidikan belum tamat SMP. "Ini menjadi prioritas, pendidikan harus kita tingkatkan," kata Edy.

Di sektor kesehatan, Batubara masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal gizi dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Tingginya angka stunting menjadi bukti bahwa layanan kesehatan dan gizi belum optimal.

Menurut Edy, untuk mengembangkan Batubara secara menyeluruh, peningkatan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit menjadi hal mendesak.

"Akan sangat disayangkan jika Batubara tidak dikembangkan dengan maksimal. Peningkatan di sektor pendidikan dan kesehatan adalah fondasi bagi Batubara agar mampu bersaing di tingkat global," tegasnya.

Dengan fokus pada kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, Edy Rahmayadi berharap Batubara dapat berperan lebih aktif di jalur perdagangan dunia dan memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia.