Erick Thohir Sebut Nasib Liga 2 akan Ditentukan 2 Pekan ke Depan

Kitakini.news - Usai terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan, akan melakukan pembenahan di berbagai bidang PSSI. Salah satunya soal perkembangan lebih lanjut terkait Liga 2 yang sebelumnya dihentikan, Menteri BUMN itu menyebut akan membahas hal tersebut dua pekan ke depan.

Baca Juga:

• Dorong Prestasi Olahraga, Wali Kota Minta KONI Medan Bekerja Hingga Akar Rumput
• Olahraga Padel Makin Marak, Kesehatan Mata Jadi Taruhan
• Chicco Jerickho Rutin Keliling Komplek

Seperti diketahui, dalam rapat Komite Eksekutif (EXCO) PSSI, diambil keputusan bahwa Liga 2 tidak akan dilanjutkan. Namun, sebagian besar klub Liga 2 masih menginginkan kompetisi sepakbola kasta kedua di Indonesia itu tetap berlanjut. Keberlanjutan nasib Liga 2 akan diserahkan kepada pengurus baru 2023-2027.

Erick Thohir menyebutkan, pembenahan sepakbola Indonesia termasuk Liga 2 akan dibahas dalam sarasehan.

“Kalau bicara masalah pembenahan, Liga 2, Timnas, kan saya sudah bilang, dua minggu lagi kita akan adakan sarasehan sepakbola,” kata Erick Thohir, disinggung terkait nasib Liga 2, usai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (16/02/2023).

Melansir Bolasport, sarasehan tersebut akan dibagi dalam beberapa kelompok, sesuai bidangnya masing-masing.

"Di mana sarasehan itu kita akan bikin per kelompok. Liga 2, Liga 3, Timnas, perwasitan, kepelatihan, futsal, sepakbola wanita. Nanti kita bikin kamar-kamar sendriri,” kata Erick Thohir.

Dalam sarasehan tersebut, dirinya nanti akan menyampaikan garis besar visi-misi yang disepakati bersama.

“DI situlah saya akan melempar garis besar visi misi yang disepakati bersama. Bukan visi-misi saya, tapi visi-misi Liga 1 apa, visi misi timnas, visi misi perwasitan, dan lain-lain,” ucap Erick Thohir melansir Tribunnews.

Seluruh bidang dalam sarasehan tersebut nantinya akan berdiskusi yang berujung kepada kesepakatan bersama.

“Saya akan kasih waktu enam sampai tujuh untuk berdiskusi, berdebat. Tapi keluar dari kamar, semua harus tanda tangan. Jadi jangan ada setelah diberi kesempatan diskusi, keluar kamar bilang ‘saya sebenarnya gak setuju,” ucap mantan Presiden Inter Milan, klub Liga Italia Serie A itu.

Redaksi