PBVSI: Sumut Harus Punya Klub Pro Liga! Voli Nomor 2 Paling Digemari di Indonesia

"Dengan demikian, gairah perbolavolian di Sumatera Utara semakin menggeliat," ujar Imam usai melantik Pengurus PBVSISumut Periode 2025–2029 di Gedung KONI Sumut, Medan, Jumat (4/7/2025).
Baca Juga:
Menurutnya, Sumatera Utara menyimpan potensi luar biasa sebagai lumbung atlet voli nasional. Bakat-bakat muda dengan postur menjanjikan banyak ditemukan di berbagai daerah. Bahkan, pengurus PBVSISumut yang baru dilantik pun telah rutin menggelar kejuaraan kelompok umur sebagai ajang penjaringan.
"Potensi yang ada itu harus dibina secara intensif. Jangan sampai mereka dilirik daerah lain karena kurang perhatian. Mereka harus diwadahi. Sumut punya potensi besar, tinggal bagaimana kita menggerakkannya," tegas Imam.
Misi Sosial: Selamatkan Anak Muda Lewat Bola Voli
Imam juga menegaskan bahwa PBVSI tidak hanya fokus pada pembinaan atlet, tapi juga memiliki misi sosial untuk menjaga generasi muda dari pengaruh buruk. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan ruang positif lewat olahraga.
"Berikan mereka kegiatan positif, bisa dengan olahraga. Kita wadahi mereka lewat voli. Artinya, kita juga ikut membantu pemerintah menjauhkan anak muda dari tindakan yang melanggar hukum," ujarnya.
Tak hanya itu, PBVSI juga ingin berkontribusi pada sektor ekonomi rakyat. Melalui kejuaraan voli yang digelar hingga tingkat desa, PBVSI berharap bisa menghidupkan UMKM lokal dan meningkatkan perputaran ekonomi.
"Bola voli itu olahraga nomor dua paling digemari setelah sepak bola. Penontonnya banyak, dan itu mendatangkan peluang ekonomi. Mari kita kelola potensi ini dengan baik," tambahnya.
Wiko Lovino: Yakin Sumut akan Punya Klub Profesional
Ketua PBVSISumut yang baru, Wiko Lovino Siregar, menyambut tantangan tersebut dengan optimisme tinggi. Ia yakin Sumut bisa mewujudkan tim voli profesional yang bisa bersaing di kancah nasional.
"Kita akan maksimalkan potensi yang ada. Dengan kolaborasi yang baik, saya yakin bakal ada tim profesional dari Sumatera Utara," ucap Wiko.
Wiko tak menutup mata atas minimnya prestasi Sumut di cabang voli selama ini, tapi hal itu justru dijadikannya sebagai pelecut semangat pengurus baru.
"Pengalaman masa lalu harus jadi pelajaran. Target kami adalah menjadikan bola voli Sumut lebih modern dan berprestasi. Kami juga akan memperbanyak pelatihan wasit dan memagangkan pelatih di klub-klub besar seperti Samator," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini Sumut baru memiliki sekitar 98 pelatih berlisensi, padahal ada ratusan klub di daerah. PBVSISumut pun berkomitmen untuk terus mendorong pelatihan pelatih nasional ke depan.
"Kami juga berharap diberi kesempatan menggelar pelatihan pelatih nasional. Ini bagian dari upaya besar kami untuk membenahi sistem pembinaan," pungkas Wiko.
Langkah PBVSI pusat dan daerah menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang masa depan generasi. Dengan pembinaan serius, kolaborasi, dan semangat membangun dari daerah, bukan mustahil klub voli profesional asal Sumut bisa hadir dan bersaing di Pro Liga, sekaligus menjadi motor penggerak sosial dan ekonomi masyarakat.

Prihatin Minimnya Event Danau Toba, Komisi B DPRDSU Akan ke Kemeparekraf

Gedung DPRD Sumut Sepi, Sebagian Besar Wakil Rakyat Plesiran ke Luar Kota

Rayati Syafrin Kembali Nakhodai PBI Sumut 2025–2029, Siap Lanjutkan Era Keemasan Boling

Kahiyang Ayu Bergaya dengan Kain Tenun Sumut

Pos AMPI di Medan Jadi Pabrik Ekstasi
