Bersama Bupati Samosir, Pj Gubsu Temui Korban Banjir Bandang Kenegerian Sihotang
Kitakini.news - Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu), Hassanudin didampingi Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mengunjungi warga korban banjir bandang Kenegerian Sihotang di pengungsian di Gereja Katolik Pintubatu Rianiate, Samosir, Selasa (21/11/2023)
Baca Juga:
Pada kesempatan itu, Pj Gubsu menyapa dan berdialog langsung dengan para warga seraya berpesan agar warga tetap sabar dan tetap selalu menjaga kesehatan. Terutama para orang tua, agar selalu memperhatikan kesehatan anak-anaknya.
"Sabar, yang penting menjaga kesehatan, ya, dan kepada petugas kesehatan agar memperhatikan kesehatan anak-anak yang mengungsi," imbuh Hassanudin.
Hassanudin juga menyerahkan secara langsung bantuan untuk korban banjir kepada Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom. Diharapkan bantuan tersebut dapat bermanfaat dan meringatkan beban para korban banjir.
Sementara itu, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan Pj Gubsu Hassanudin. Bantun tersebut akan segera disitribusikan kepada warga yang berhak menerimanya.
Bupati juga menyampaikan, bahwa stok makanan untuk pengungsi sampai dengan beberapa hari ke depan masih aman. "Untuk stok makanan masih cukup dan aman, hingga beberapa hari ke depan," ucap Vandiko.
Usai bertemu dengan korban banjir, Hassanudin dan Vandiko meninjau dapur umum dan berpesan kepada para petugas, agar tetap semangat dan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Saat melakukan peninjauan, Hassanudin memberikan uang jajan kepada seluruh anak-anak yang tinggal di pengungsian Gereja Katolik Pintubatu Rianiate, Kabupaten Samosir. (**)
Tujuh Korban Banjir Bandang Batangtoru Tapsel Dikubur Massal
Zeira Desak APH Usut Tuntas Pembalakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor
Banjir Bandang dan Longsor Tapteng-Sibolga, Ini Rangkuman Informasi Tim SAR
Banjir Bandang Tapsel, Dua Warga di Aek Ngadol Batang Toru Meninggal Dunia
Bencana Berulang di Tapanuli, WALHI: Ini Bukan Alam, Ini Bencana Ekologis