Bisnis Mewarnai Gambar di Styrofoam Menjanjikan

Kitakini.news - Bisnis mewarnai gambar di styrofoam terinspirasi dari kreasi seorang kreator yang menjual dagangannya di pasar malam.

Baca Juga:

• Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal
• Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri
• Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Demikian disampaikan pemilik usaha mewarnai gambar di Styrofoam, Zulkarnain. Warga komplek perumahan Nippon Jalan Pasar Nippon Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Minggu (5/3/3023).

Menurut Zulkarnain, bisnis mewarnai gambar di styrofoam ini dimulai tahun 2019 usai berhenti bekerja di Batam.

Zulkarnain mengisahkan awal mula memulai bisnis jasa mewarnai ini dari melihat temannya menjajakan mewarnai gambar.

Dari situ lah ia memberanikan diri untuk menjalankan bisnis sebagai penyedia styrofoam beserta gambar animasinya. Kini sudah 4 tahun ia menekuni bisnisnya ini.

Dia melihat kawannya menjual styrofoam sebagai tempat mewarnai gambar bahan dasarnya dipesan dari Jakarta.

Dalam benak Zul di Kota Medan bahan styrofoam bisa dibeli dan bahan lainnya sehingga dia mencoba akhirnya berhasil.

Tadinya ide awal dari seseorang itu mejadi rekan bisnisnya. Hari demi hari berlalu akhirnya buka usaha sendiri memproduksi mewarnai gambar itu dan laris besar serta menjanjikan.

Namun saat dunia dilanda covid-19 usaha itu berhenti karena tidak ada kegiatan anak-anak di luar rumah.

Baru kemudian tahun 2021 bisnis mewarnai gambar di styrofoam mulai menggeliat dan stabil.

Pasar penjualan mewarnai gambar di styrofoam adalah keramaian seperti arena Pasar Malam, pangkalan mobil odong-odong dan pelajar Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) atau usia 5 hingga 10 tahun.

Usaha milik Zulkarnain sudah meluas hingga ke Kalimantan, Aceh, Sumatera Utara dan provinsi lainnya karena diposting melalui media online seperti di facebook (FB).

Usaha mewarnai gambar di styrofoam ini sangat menjanjikan karena penjualannya rata- rata Rp 5 hingga Rp 10 juta per bulan.

Harga per lembarnya dijual oleh Zulkarnain Rp 4000 sedangkan pedagang menjual Rp 15000 hingga Rp 20000 ke konsumen yaitu anak-anak.

Ukuran per lembarnya 35 x 45 centimeter dan sudah disablon gambar di styrofoam tinggal anak-anak mewarnainya.

Pedagang menyiapkan cat air, kuas dan tempat meletakkan styrofoam supaya anak-anak melukiskan aspirasinya, ekspresi dan menuangkan imajinasi.

Usaha mewarnai gambar di styrofoam awalnya bermodal kecil. Selain menyiapkan styrofoam juga harus memiliki perlengkapan lain seperti gunting, penggaris, dan lem khusus yang bisa merekatkan bahan.

“Motif gambar seperti pemandangan, dora emon, boneka barby, pesawat helikopter dan beberapa tokoh robot, sangat menarik untuk segera diwarnai anak-anak,” ucapnya.

Kontributor: Desrin Pasaribu