Gedung Sekolah Disegel Pemkab Deli Serdang, Zakky: Bupati Tak Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

Kitakini.news -Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Zakky Shahri bersama Wakil Ketua Hamdani Syahputra memaksa Satpol PP yang berjaga di depan Madrasah Aliyah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Al Washliyah di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang untuk membuka gembok sekolah yang disegel Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Deli Serdang Yudi Hilmawan, Minggu (13/7/2025).

Baca Juga:

• Pemuda Masjid dan DMDI Indonesia Siap Bersinergi dan Berkolaborasi Dengan Kementerian P2MI
• Harga Pupuk Melambung di Taput dan Tapteng, Manaek Hutasoit Desak Pemerintah Turun Tangan
• Ratusan Massa FORMAS Desak Usut Dugaan Penyelewengan Dana Desa Sejak 2017

Petugas Satpol PP sempat menolak permintaan Ketua DPRD Deli Serdang itu, karena mereka takut disalahkan berada di dalam sekolah, namun setelah mendapat arahan dan juga pernyataan dari Ketua DPRD Deli Serdang, akhirnya gembok tersebut dibuka juga.

"Satpol PP silahkan jaga gedung sekolahnya karena gedung sekolah milik Pemkab Deli Serdang, tapi tanahnya kan milik Al-Wasliyah jadi jangan tanahnya juga mau dikuasai, biar Siswa-siswi dan para guru masuk ke halaman sekolah," ujar Zakky Sahri yang didampingi Wakil DPRD Deli Serdang, Hamdani Syahputra, Senin (14/7/2025).

Setelah 10 menit kemudian, akhirnya petugas Satpol PP Deli Serdang membuka gembok pagar Sekolah MTs dan MA Al-wasliyah Deli serdang, dengan diikuti sorakan dan tepuk tangan 300-an lebih siswa siswi dari MTs dan MA Alwasliyah yang hampir 6 jam berada di luar sekolah dan tidak dapat belajar di hari pertama tahun ajaran baru 2025 ini.

Ratusan siswa siswi Al-Wasliyah yang merasa senang masuk ke sekolahnya itu harus berada di halaman sekolah bersama guru duduk di lapangan sekolah, karena mereka tidak berani masuk ke gedung sekolah yang diklaim milik Pemkab Deli Serdang yang dulunya merupakan gedung sekolah SMPN 2 Galang.

Dengan bimbingan dari pihak Al-wasliyah Sumut, Darwis mereka melantunkan sholawatan bersama, untuk pengampunan dosa-dosa semua yang ada di lapangan sekolah dan juga pengampunan doa pemimpin Kabupaten Deli Serdang.

Usai melantunkan sholawatan, salah seorang siswi MTs Al-wasliyah, Fadilah Syakira dengan nada suara yang hendak menangis menyampaikan kepada ketua DPRD Deli Serdang, kalau mereka ingin sekolah, ingin belajar dengan tenang dan nyaman.

"Kami ingin belajar pak, kami butuh sekolah, biar tidak terlantar kena panas terik, biarkan kami belajar dengan tenang dan damai," ujar Syakira.

Di depan ratusan siswa siswi Al-Wasliyah dan para guru, Wakil Pimpinan DPRD Deli Serdang, Hamdani Syahputra berjanji akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) memanggil pihak terkait terkait kekisruhan masalah lahan yang dikalim milik Al-Wasliyah dan gedung sekolah yang di kalim milik Pemkab Deli Serdang, agar menemukan solusi yang tepat dan tidak mengorbankan anak bangsa.

Sementara Ketua DPRD Deli Serdang Zakky Sahri menegaskan bahwa dengan adanya penyegelan sekolah Al-Wasliyah ini, Bupati Deli Serdang tidak mendukung Asta Cita Presiden Prabowo yang mana pendidikan merupakan program utama untuk anak bangsa.

"Ini kita sangat menyayangkan apa yang dilakukan pemerintah kabupaten, dimana pemerintah kabupaten selalu menggaungkan Asta Cita pak Prabowo tentang pendidikan yang utama dengan ketahanan pangan, tapi kenapa pemerintah kabupaten terutama pak bupati itu sangat tidak mendukung pendidikan di Kabupaten Deli Serdang ini," tuturnya.

Disebutkannya permasalahan awalnya adalah pihak Pemkab mengakui gedung ini milik mereka, tanahnya milik Al-Wasliyah, gedung milik Pemkab, kenapa mereka dilarang masuk dan pihak Al-Wasliyah besok akan mendirikan tenda untuk belajar," tegas Zakky.

Usai Pertemuan dengan Pimpinan DPRD Deli Serdang, akhirnya ratusan siswa-siswi dan guru Al-Wasliyah dipulangkan ke rumah masing-masing dan akan kembali lagi besok untuk proses belajar mengajar dan Wakil Ketua DPRD Deli Serdang Hamdani Syahputra akan menyumbangkan tenda untuk belajar. (**)