Viral Video Megawati, Anggota DPRD Sumut "Cekik" Pramugari

Dalam potongan video tersebut, terlihat tangan sang anggota dewan mengarah ke leher pramugari dengan gerakan mendorong, hingga pramugari tersebut nyaris kehilangan keseimbangan. Kejadian yang dilihat publik seperti mencekik ini sontak menuai respons keras dari warganet setelah diposting oleh akun Instagram @polostidakberdosa pada Minggu, 13 April 2025, dan menjadi viral sehari kemudian, Senin, 14 April.
Baca Juga:
Perilaku tersebut dianggap tak mencerminkan etika seorang wakil rakyat. Ragam komentar pedas langsung membanjiri media sosial. Akun @mahidins menulis, "Siapa anggota itu woi..? Kayaknya kalau urusan pribadi, berantam pun dia mau. Kalau urusan rakyat, entahlah…" disertai emoji tawa. Sedangkan akun @rinasuryani menyindir, "Ni rakyat yang salah pilih wakil rakyat." Kritik lain bahkan menyindir pola yang kerap terjadi di publik figur dengan menulis, "Ditunggu video pura-pura minta maafnya," tulis akun @arjunasakti652.
Setelah identitas pelaku terungkap sebagai Megawati Zebua dari Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut, gelombang reaksi publik pun semakin luas. Dalam klarifikasinya kepada media, Megawati membantah keras telah melakukan tindakan kekerasan terhadap pramugari Wings Air dalam penerbangan dari Bandara Binaka, Gunung Sitoli menuju Kualanamu.
"Saya sama sekali tidak pernah mencekik siapa pun. Yang saya lakukan hanyalah meminta pramugari untuk bergeser agar penumpang lain bisa masuk ke dalam pesawat," ujar Megawati.
Ia menjelaskan bahwa insiden itu bermula dari keprihatinannya terhadap seorang penumpang lanjut usia yang hendak transit ke Padang. Penumpang tersebut merasa cemas karena tasnya harus dibagasi, padahal waktu transitnya sangat terbatas.
"Bapak tua itu bilang dia akan transit dan takut tasnya tidak bisa dia tunggu di bandara berikutnya karena waktunya sangat sempit. Saya hanya ingin membantu agar tas itu bisa dibawa ke dalam kabin," tambahnya.
Namun niat tersebut ditanggapi dengan tegas oleh pramugari karena melanggar kebijakan maskapai. Situasi pun menjadi tegang, hingga seorang penumpang merekamnya dan menyebarkannya di media sosial, memicu gelombang spekulasi dan penilaian publik.
Megawati menegaskan bahwa tidak ada kekerasan yang terjadi. Ia merasa perlu meluruskan informasi yang telah tersebar luas agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berlarut.
"Saya akan menjelaskan ini seterang-terangnya agar tidak ada fitnah lebih lanjut. Saya juga sangat menghormati seluruh petugas maskapai dan tidak pernah berniat mengganggu pelayanan penerbangan," tegasnya.
Kasus ini menjadi cerminan betapa cepatnya opini publik terbentuk di era digital, serta bagaimana etika pejabat publik berada dalam sorotan tajam. Di sisi lain, klarifikasi dari pihak yang bersangkutan juga menunjukkan pentingnya menyampaikan informasi secara berimbang agar masyarakat dapat menilai dengan lebih objektif.
Fenomena ini sekaligus menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya para pemegang jabatan publik, bahwa setiap tindakan yang dilakukan di ruang publik memiliki konsekuensi besar di tengah budaya digital yang serba cepat dan terbuka. Transparansi, empati, dan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat di tengah terpaan arus informasi yang tak terbendung.

Dorong Rehabilitasi Irigasi, Rony: Jangan Terhambat Karena OTT Kadis PUPR

Usman Jakfar: Hormati Proses Hukum OTT KPK di Sumut

Hemat Anggaran, DPRD Sumut Gelar Raker di Grand Mercure Hotel Medan

Fraksi PKB DPRD Sumut Dukung Penuh Ranperda Fasilitasi Pengembangan Pondok Pesantren

Pemprov Sumut Sampaikan Ranperda PjP APBD 2024 Rp13,236 ke DPRD
