Rabu, 30 April 2025

Dukung Prabowo, Aripay Dorong Hilirisasi Demi Kedaulatan Ekonomi

Heru - Rabu, 09 April 2025 13:05 WIB
Dukung Prabowo, Aripay Dorong Hilirisasi Demi Kedaulatan Ekonomi
(Kitakini.news/Heru Soesilo)
Anggota Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara, Dr Aripay Tambunan

Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) Dr Aripay Tambunan, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan menghentikan ekspor komoditas mentah ke luar negeri. Kebijakan ini dinilai sebagai bagian penting dari upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) nasional demi memperkuat kedaulatan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga pasar global.

Baca Juga:

"Kita dukung langkah Presiden Prabowo agar aliran dana ribuan triliun rupiah yang selama ini mengalir ke luar negeri dapat dikelola secara maksimal untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Aripay kepada wartawan di Medan, Rabu (9/4/2025).

Aripay yang merupakan anggota Fraksi Gerindra DPRD Sumut dan duduk di Komisi B yang membidangi sektor perkebunan ini merespon tegas kebijakan pemerintah yang akan menghentikan ekspor sejumlah komoditas strategis seperti tembaga, minyak sawit, dan gas alam, bio disel, pupuk, turunan sawit, ternak termasuk ke negara-negara seperti Singapura.

Berdasarkan analisis transaksi keuangan tahun 2024, tercatat dana dalam jumlah fantastis mengalir ke luar negeri, yaitu: Singapura sebesar Rp4.806 Trliun (setara 54 persen dari PDB Singapura), Amerika Serikat Rp47 Triliun, dan China Rp931,8 Triliun.

Perkuat Hilirisasi di Sektor Perkebunan

Aripay menekankan pentingnya peran sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, dalam mendukung hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk di dalam negeri.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar yang mengelola ratusan ribu hektare lahan di Sumatera Utara harus proaktif mengolah hasil produksinya, bukan sekadar mengekspor dalam bentuk mentah.

"Komoditas-komoditas perkebunan tidak bisa terus diekspor dalam bentuk mentah. Harus ada keberanian untuk mendorong pengolahan di dalam negeri agar memberi nilai tambah dan manfaat lebih luas bagi masyarakat," terangnya.

Data tahun 2024 menunjukkan, ekspor sektor perkebunan Indonesia menyumbang Rp 622,37 Triliun atau 97,16 persen dari total ekspor sektor tersebut, dengan kelapa sawit sebagai komoditas terbesar yang menyumbang Rp468,64 Triliun (75,30 Persen). Mayoritas ekspor sawit tersebut berupa produk mentah seperti Crude Palm Oil (CPO), yang mencapai 58% dari total ekspor sawit.

Aripay juga menyinggung diberlakukannya tarif impor minimal 10 persen oleh Amerika Serikat mulai 2 April 2025.

Ia menilai kebijakan ini menjadi alasan kuat bagi Indonesia untuk memperkuat pasar domestik dan mengolah produknya di dalam negeri.

"Dengan kebijakan tarif impor yang makin ketat dari negara tujuan ekspor, justru ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk mandiri dan mendorong industrialisasi di sektor pangan, pertanian, kelautan, dan energi," tuturnya.

Aripay mendorong seluruh pihak, khususnya pelaku usaha perkebunan, agar sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam program Astacita, terutama poin kedua dan kelima yang menekankan pentingnya swasembada pangan dan industrialisasi berbasis hilirisasi.

"Kita harap, Indonesia bisa segera bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang kuat dan berdaya saing tinggi. Ini juga membuka lapangan kerja meningkatkan devisa, dan memperkuat struktur ekonomi nasional," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ahmad Hadian Dukung Pola Baru Bantuan Rumah Ibadah Yang Akan Dilakukan Bobby

Ahmad Hadian Dukung Pola Baru Bantuan Rumah Ibadah Yang Akan Dilakukan Bobby

Syah Afandin Instruksikan Pembentukan Koperasi Merah Putih

Syah Afandin Instruksikan Pembentukan Koperasi Merah Putih

Ricky Anthony Bantu Perobatan Warga Langkat Korban Laka Lantas di Aceh

Ricky Anthony Bantu Perobatan Warga Langkat Korban Laka Lantas di Aceh

Rony Situmorang Minta Perumda Tirtanadi Terus Berbenah

Rony Situmorang Minta Perumda Tirtanadi Terus Berbenah

Megawati Zebua Ungkap Guru di Nias Sering Kelelahan Menuju Sekolah

Megawati Zebua Ungkap Guru di Nias Sering Kelelahan Menuju Sekolah

Sutarto: Tak Boleh Ada Lagi Ada Kekerasan dan Diskriminasi Terhadap Perempuan

Sutarto: Tak Boleh Ada Lagi Ada Kekerasan dan Diskriminasi Terhadap Perempuan

Komentar
Berita Terbaru