Curah Hujan Tinggi, Puluhan Rumah di Padangsidimpuan Kebanjiran

Kitakini.news - Curah hujan tinggi yang turun sejak Sabtu (28/12/2024) sore hingga malam mengakibatkan sejumlah rumah di beberapa kecamatan, Kota Padangsidimpuan terendam.
Baca Juga:
Pantauan di lapangan, hujan yang turun hampir 4 jam tersebut membuat air di saluran drainase atau sungai meluap dan menggenangi kawasan penduduk seperti kawasan Jalan Lintas Sumatera Desa Manegen dan Goti, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Kemudian Lingkungan II, Kelurahan Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan beberapa kawasan pemukiman warga lainnya juga mengalami kebanjiran.
Menurut seorang warga Sadabuan, Faisal Harahap (38) menilai banjir yang sudah sering terjadi disebabkan karena buruknya sistem drainas di kawasan pemukiman penduduk serta banyak saluran drainase yang tidak terawat dan tersumbat sehingga tidak bisa mengalirkan air dengan baik.
"Setiap kali hujan lebat turun beberapa saat selalu saja banjir, karena parit yang ada tidak bisa mengalirkan air dengan baik akhirnya meluap dan tumpah ke badan jalan dan masuk ke pemukiman warga," katanya.
Menurutnya, setiap hujan turun dengan intensitas tinggi dengan cepat akan terjadi genangan air yang menyebabkan banjir terutama di kawasan Lingkungan II, Kelurahan Sadabuan dan tempat lainnya di kawasan itu.
Hal ini terjadi karena saluran pembuangan air di kawasan penduduk tersumbat oleh sampah sehingga air tidak dapat mengalir.
"Akibatnya beberapa kawasan pemukiman penduduk dan jalan umum ikut terendam banjir," ucapnya.
Sementara warga di Desa Manegen dan Goti, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan mengatakan hal yang sama, setiap turun hujan warga selalu menjadi korban karena sistim drainase di kawasan itu tidak terawat.
"Salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase di kawasan permukiman yang kurang memadai, hal itu sudah sering dikeluhkan masyarakat ke Pemko Padangsidimpuan namun tak pernah di gubris kalau begini siapa yang disalahkan," kata R Siregar dengan nada kecewa.
"Jangan setiap datang ke lokasi banjir ini kebanyakan petugas hanya ambil dokumen untuk buat laporan saja, itu sama saja pencitraan semata, tanpa ada berbuat untuk menangani banjir, kucu pemerintah kita ini," tambahnya dengan kesal.
Sementara Andri Azhari Kades Manegen menjelaskan bahwa hujan dimulai sekira pukul 17.00 WIB pada hari Sabtu tanggal 28 Desember 2024.
Kemudian sekira pukul 21.00 Wib parit disepanjang Desa Manegen hingga Desa Goti dengan Lebar 4 Meter dan kedalaman 2 Meter meluap hingga pemukiman warga, menyebabkan banjir yang membawa material lumpur dan air dari luapan parit di sepanjang dua desa itu.
Begitu juga dengan penjelasan Arianto Matondang (Ketua NNB Desa Manegen) menerangkan bahwa sekira pukul 21.00 Wib dirinya saat kejadian berada di dalam rumah dan mendapati rumah nya telah terendam air banjir yang meluap dari parit setinggi lutut orang dewasa kurang lebih 40 Cm.
Kemudian diketahui dari keterangan Kepala Desa Manegen rumah masyarakat yang terdampak di sekitar Desa Manegen berjumlah kurang lebih 10 unit rumah di sepanjang parit yang meluap.
Kemudian Kades menerangkan kerugian yang dialami masyarakat akibat dampak banjir sejumlah kurang lebih Rp. 50.000.000, kerugian tersebut berupa kerusakan perabotan pada rumah warga, namun korban jiwa akibat bencana banjir tersebut nihil.
Hal senada di ungkapkan Sekdes Goti, Uli Darwis Nasution, bahwa kejadian banjir itu terjadi sekira pukul 21.30 Wib luapan air dari hulu parit (Desa Manegen) menyebabkan parit di daerah Desa Goti ikut meluap dan membanjiri pemukiman warga akibatnya kurang lebih 30 unit rumah dan mengalami kerugian material yang dialami warg berkisar Rp150.000.000, sementara untuk korban jiwa nihil tidak ada.
Atas kejadian ini masyarakat dua desa itu berharap adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dalam menerapkan langkah-langkah preventif untuk mengatasi banjir di Desa Manegen dan Goti.
Pantauan wartawan, kegiatan gotong royong menjadi wujud nyata sinergi antara aparat dan masyarakat di lokasi banjir Desa Manegen dan Goti tampak warga bahu-membahu membersihkan material banjir dari badan jalan lintas itu.
Kasat Lantas Imbau Pemudik Waspada Saat Musim Hujan Berlangsung
"Cuaca ekstrem yang kita alami saat ini membuat kondisi jalan menjadi sangat licin dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Kami mengimbau kepada seluruh para pemudik dan pengendara, baik roda dua maupun roda empat, untuk selalu waspada," kata Kasat Lantas Polres Padangsidimpuan, AKP Rianto Pasaribu.
Ia menjelaskan, apabila cuaca hujan, masyarakat atau pemudik tahun baru di minta untuk menurunkan kecepatan berkendara. Dan mengecek terlebih dahulu kondisi fisik kendaraan saat hendak berkendara.
"Apabila hujan kurangi kecepatan tidak usah buru-buru saat berkendara. Dan diimbau agar saat hendak melakukan perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh agar terlebih dahulu mengecek kesiapan Kendaraannya," katanya.
Kasat juga meminta masyarakat untuk tetap patuhi aturan dalam berlalulintas. Keselamatan di jalan raya adalah prioritas.
"Karena sebagian besar penyebab kecelakaan lalulintas itu karena faktor kelalaian," ucapnya.

Rapidin Simbolon Salurkan Seribu Paket Bahan Pokok ke Korban Banjir Padangsidimpuan

Warga Temukan Jasad Diduga Korban Banjir Bandang Padangsidimpuan di Desa Labuhanraskoki

Pantau Stok Makanan, Kapolres Padangsidimpuan Kunjungi Dapur Umum Korban Banjir

Pasca Banjir, Dua Warga Kelurahan Sihitang Dilaporkan Hilang

Pemko Padangsidimpuan Tetapkan Status Darurat Banjir dan Longsor
