SIM Indonesia Diakui ASEAN, Tak Perlu SIM Internasional

Baca Juga:
Melansir berbagai sumber, Kamis (20/6/2024), SIM Indonesia sudah bisa digunakan untuk izin berkendara di sejumlah negara ASEAN. Kebijakan ini mulai berlaku pada Juni tahun 2025 mendatang.
Artinya, pemilik SIM Indonesia bisa bebas berkendara tanpa ditilang di sebagian besar negara Asia Tenggara Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, Myanmar, dan Brunei.
Hal ini disampaikan oleh Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya melalui akun media sosialnya.
"Dengan kebijakan ini, warga yang berkendara di negara ASEAN tetap dapat menggunakan SIM Indonesia, tanpa keharusan memiliki SIM internasional," tulis akun TMC.
Dalam keterangannya, Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan penerapan NIK sebagai nomor SIM menandai langkah maju dalam integrasi dokumen legalitas berkendara dengan dokumen negara lain seperti NPWP, BPJS dan KTP.
Namun, Yusri mengatakan, SIM Internasional masih diperlukan saat akan berkendara di negara-negara lain. "Bukan berarti semua negara ASEAN memberlakukan SIM Indonesia, terus SIM Internasional itu tidak berlaku, enggak," kata Yusri.
Yusri menyampaikan, masyarakat yang akan berkendara di luar negeri tetap perlu mengurus SIM Internasional. Dan, SIM Internasional yang diterbitkan oleh Indonesia tersebut berlaku di 92 negara yang menandatangani Konvensi Wina Tahun 1968.
"SIM Internasional ini digunakan di beberapa negara yang sudah ada perjanjian dengan kita. Jepang tidak mengakui SIM Internasional kita," pungkasnya.*

Pemain Timnas Takut Dekati Suporter, Fitri Carlina: Tak Perlu Minta Maaf

Ratusan Pecinta Tari Ramaikan Indonesia Menari 2025 di Medan

Tiga Kali Juara, AADC Kembali Taklukkan Indonesia Menari 2025 di Medan

Bukan Indonesia, Negara Paling Ramah di Asia Tenggara itu Kamboja

SMA Syafiyyatul Amaliyyah Borong Prestasi di ICSTEM 2025 Malaysia
