Dukung Percepatan Penurunan Stunting, Pemprovsu Anggarkan Rp370 Miliar

Kitakini.news -Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Hassanudin menyampaikan tetap mengikuti dan mendukung program Percepatan Penurunan Stunting dari Pemerintah Pusat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) tahun 2024 menganggarkan Rp370 miliar.
Baca Juga:
"Pemprovsu akan senantiasa mengikuti arahan Wapres, kita pun berkomitmen melakukan berbagai upaya penanganan stunting," ujar Hassanudin usai mengikuti rapat evaluasi Pencapaian Target Prevalensi Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Hassanudin menjelaskan, pada tahun 2024 pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp370 miliar untuk penanganan Stunting. Sedangkan untuk tahun 2023, telah terealisasi dana penurunan Stunting di Sumut, diantara lain Rp39 miliar dana DAK fisik penurunan Stunting, dan DAK non fisik sebesar Rp184 miliar, serta Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Rp92 miliar.
Adapun berbagai program yang dijalankan di Sumut, antara lain penguatan kelembagaan seperti penguatan peran Posyandu dan koordinasi lintas sektor. Kemudian memperkuat intervensi gizi spesifik seperti mendistribusikan tablet tambah darah pada ibu hamil dan remaja putri, penambah daya tahan tubuh pada ibu hamil dan balita.
Selain
itu, telah dibentuk Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di 31 kabupaten/kota,
pendampingan tim pendamping keluarga yang saat ini telah mencapai 98 persen.
Telah dibentuk tim audit kasus stunting, serta dilakukan rembuk stunting baik
di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
Berdasarkan
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Sumut
berada pada angka 21,1 persen. Hassanudin mengatakan pada tahun 2023, prevalensi
Sumut ditargetkan turun menjadi 18,55 persen.
"Tahun
2023 target penurunan stunting (Sumut) di angka 18,55 persen dan seterusnya di
tahun 2024 ini menjadi 14,92 persen optimis dapat kami capai tentunya dengan
dukungan serta sinergi semua pihak," tuturnya.
Sementara
itu, Wapres RI Ma'ruf Amin menyampaikan berdasarkan hasil survei kesehatan
Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting nasional hanya turun 0,1 persen dari
21,6 menjadi 21,5 persen. "Ini menjadi perhatian. Artinya angka ini tidak
seusai target penurunan," pungkas Ma'aruf Amin. (**)

Aswin Parinduri Minta Bobby-Surya Entaskan Kemiskinan dan Stunting

Berkat Laoli: Jiwa Yang Humbel, Erni Dinilai Bisa Angkat Marwah DPRD Sumut

Agus Fatoni Harusnya Alokasikan BKP Bangun Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung Pendidikan di Nias

Inspektorat dan Disdik Sumut Turun Usut Guru Tak Masuk Mengajar di SDN 078481

HUT ke-275 Langkat, Fatoni dan Faisal Serukan Semangat Kolaborasi
