Hotel di Jepang Bikin Syarat Khusus bagi Turis Israel
Syarat yang harus dia lakukan tidak main-main, yakni menandatangani pernyataan bahwa ia tidak melakukan kejahatan perang.
Baca Juga:
Melansir berbagai sumber, Kamis (1/5/2025), turis yang dimaksud adalah seorang tenaga medis tempur di cadangan Angkatan Laut Negeri Israel.
"Petugas menyerahkan formulir ini kepada saya dan mengatakan bahwa jika tidak menandatanganinya, saya tidak akan diizinkan untuk check in," kata turis Israel yang berjenis kelamin pria tersebut.
Turis Israel itu mengatakan insiden tersebut terjadi setelah ia menunjukkan paspor Israel-nya di bagian resepsionis hotel di Kyoto, Jepang.
Formulir itu, menurut turis tersebut, mengharuskannya untuk menyatakan bahwa ia tidak melakukan kejahatan perang, termasuk pemerkosaan, pembunuhan terhadap orang-orang yang telah menyerah atau serangan terhadap warga sipil.
Seperti diketahui, Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan militernya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Karena itu, manajer hotel tersebut mengatakan bahwa persyaratan tersebut adalah hal yang tepat.
"Bagi kami, perang adalah hal yang jauh, dan kami tidak pernah bertemu orang yang membunuh wanita dan anak-anak serta mengebom sekolah," katanya.
Turis Israel tersebut awalnya menolak untuk menandatangani formulir tersebut, tetapi menandatanganinya setelah petugas hotel memberitahunya bahwa semua tamu Israel dan Rusia diharuskan untuk melakukannya.
Sebagai informasi, insiden serupa terjadi di hotel lain di Kyoto pada Juni lalu.
Tidak Ada di Medan, Ini Empat Hotel Termahal di Indonesia, Mau Coba?
Turis Israel Mesum di Air Terjun, Polisi Thailand Turun Tangan
Razia Hotel di Karo, Belasan Diduga Pasangan Mesum dan Ratusan Alat kontrasepsi Diamankan
Ringgit Menguat, Pelancong Malaysia Sasar Indonesia
Menuju Bukit Lawang, Dua Turis asal Jerman Izin Bermalam di Polsek Salapian