Bahaya Pagophagia, Kebiasaan Mengunyah Es Batu, Bisa Picu Kerusakan Tubuh

Dan, kebiasaan itu sejatinya berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga:

• Nyamuk Pilih Korban, Orang Berbau Badan jadi Incaran
• Dian Sastro Suka Makan Es Batu Pagi-pagi
• Pemko Binjai Gelar Bakti Kesehatan Bersama Polres dan RSGM USU

Melansir berbagai sumber, Rabu (1/10/2025), penyebab pagophagia ini memang sering kali disebabkan oleh kekurangan nutrisi. Malaj, sering disebut gejala anemia.

Namun, mengunyah es disebut pagophagia jika keinginan untuk mengunyah es muncul sangat kuat dan bersifat menerus.

Yang jelad, penderita pagophagia biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti kulit pucat dan kering, kelelahan, sakit kepala, lidah sakit, detak jantung cepat, dan pusing.

Defisiensi zat besi atau anemia memang jadi salah satu penyebab paling umum pagophagia.

Dalam sebuah penelitian, 16 persen orang yang mengalami anemia karena defisiensi zat besi melaporkan keinginan kuat untuk mengunyah es batu.

Mengunyah es batu membantu penderita anemia merasa lebih waspada dan tajam secara mental.

Selain itu, gangguan makan juga bisa mendorong seseorang untuk mengunyah es batu. Hal ini bisa terjadi karena tubuh menginginkan nutrisi yang sebenarnya kurang mencukupi.

Orang dengan gangguan makan sering mengunyah es batu agar merasa kenyang tanpa mengonsumsi kalori.

Tak cuma itu, mulut kering juga sering dikaitkan dengan kebiasaan mengunyah es batu untuk menjaga kelembapan mulut.

Pun, pagophagia bisa berdampak serius pada kesehatan gigi. Es merupakan salah satu dari sembilan makanan teratas yang merusak gigi.

Mengunyah es batu dapat menimbulkan kerusakan pada enamel gigi yang meningkatkan risiko gigi berlubang.

Bisa juga merusakan kawat gigi atau tambalan, menyebabkan gigi retak, dan iritasi pada gusi.

Nah, untuk mengatasinya, disarankan untuk mengatasi kekurangan zat besi. Tingkatkan makanan tinggi zat besi dalam asupan harian seperti telur, sayuran hijau, dan roti yang diperkaya.