Sabtu, 24 Mei 2025

Cara Menyikat Gigi Orang Indonesia Masih Asal

Fitri - Kamis, 08 Mei 2025 20:04 WIB
Cara Menyikat Gigi Orang Indonesia Masih Asal
Ilustrasi/freepik
Menyikat gigi
Kitakini.news - Membersihkan atau menyikat gigi terkesan hanya kegiatan sepele. Padahal, aktivitas itu penting demi kesehatan.

Melansir berbagai sumber, Kamis (8/5/2025), kesalahan yang kemudian menjadi kebiasaan ini secara nyata memang berlaku.

Baca Juga:

Setidaknya, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kementerian Kesehatan pada 2018, menyatakan sekitar 94,7 persen orang Indonesia sudah menyikat gigi setiap hari.

Namun, hanya 2,8 persen yang sudah menyikat gigi dengan cara yang benar.

"Menyikat giginya masih asal, kalau di dalam panduannya kan menyikat gigi itu ada beberapa cara," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB-PDGI), Usman Sumantri.

Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menyikat gigi secara asal dengan gerakan yang tidak teratur.

Hal tersebut berpengaruh pada kebersihan gigi karena kemungkinan masih adanya debris atau sisa makanan di permukaan atau celah-celah gusi.

Usman menjelaskan, cara menyikat gigi yang benar salah satunya dapat dilakukan melalui cara menyikat gigi mulai dari sisi kiri langsung ke bagian depan bawah, dilanjutkan ke arah kanan bawah lalu memutar ke dalam sampai kembali ke gigi bagian atas.

Kesalahan berikutnya yang ditemukan Usman di lapangan yakni kebiasaan memakai satu sikat gigi secara bersama-sama.

Ia menekankan kebiasaan tersebut sudah ada sejak dulu dan perlu diubah karena dapat menjadi sumber penularan penyakit seperti hepatitis yang ditularkan melalui air liur.

"Namanya sudah virus gampang sekali, belum penyakit-penyakit virus yang lain," kata dia.

Karena itu, Usman menyampaikan menjaga kesehatan gigi harus dilakukan sejak dini.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat pun, ia menilai seharusnya dokter gigi dapat bekerja sama dengan bidan dan perawat untuk memantau tumbuh kembang bayi sejak awal kelahiran.

"Itu kan perlu kerja sama, sekarang ini dokter giginya terlalu mandiri, kerjanya masing-masing padahal di situ ada ilmu yang saling membutuhkan," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Guru Besar FK USU Prihatin Arah kebijakan dan Tata Kelola Kesehatan Nasional

Guru Besar FK USU Prihatin Arah kebijakan dan Tata Kelola Kesehatan Nasional

Program Pesiar Desa BPJS Kesehatan Dorong Percepatan UHC

Program Pesiar Desa BPJS Kesehatan Dorong Percepatan UHC

Siswa SMP Kalam Kudus Siantar Dibully Hingga Cacat Fisik, Orang Tua Sesalkan Sikap Kepala Sekolah

Siswa SMP Kalam Kudus Siantar Dibully Hingga Cacat Fisik, Orang Tua Sesalkan Sikap Kepala Sekolah

Sosialisasi BPJS Kesehatan Online Sasar Desa Terluar dan Terjauh di Langkat

Sosialisasi BPJS Kesehatan Online Sasar Desa Terluar dan Terjauh di Langkat

9 Produk Makanan Mengandung Babi, Polres Sidimpuan Segera Koordinasi Dengan Terkait

9 Produk Makanan Mengandung Babi, Polres Sidimpuan Segera Koordinasi Dengan Terkait

Buang Limbah Cair ke Sungai, Warga Minta Pemkab Simalungun Tutup Pabrik Mie Bihun

Buang Limbah Cair ke Sungai, Warga Minta Pemkab Simalungun Tutup Pabrik Mie Bihun

Komentar
Berita Terbaru