Senin, 16 Juni 2025

Analis : China Patok Pertumbuhan Ekonomi 5%, Bisa Jadi Masalah Buat Sumut

- Selasa, 07 Maret 2023 21:24 WIB
Analis : China Patok Pertumbuhan Ekonomi 5%, Bisa Jadi Masalah Buat Sumut

Kitakini.news - Pembukaan lockdown oleh China membuat optimis berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Namun pada Minggu lalu dalam kongres rakyat nasional (NPC) china mematok pertumbuhan ekonominya di tahun 2023 sebesar 5%. Kondisi ini membuat galau, terkhusus bagi Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga:


"Yang paling terasa bagi Sumut adalah harga CPO dunia yang sempat di level 4.351 ringgit per ton pada akhir pekan sebelumnya, saat ini turun di kisaran level 4.248 ringgit per ton. Ini dampak nyata yang terlihat dari penetapan target pertumbuhan ekonomi China. Jadi kebijakan penetapan pertumbuhan ekonomi China yang terbilang rendah ini bisa jadi masalah bagi perekonomian Sumut," ucap analis ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Selasa (7/3/2023).


Kata Gunawan, sekalipun motor penggerak ekonomi Sumut masih di dominasi oleh konsumsi rumah tangga. Akan tetapi harapan akan kenaikan harga sawit di tingkat petani saat ini, tidak sebaik ekspektasi kenaikan harga saat China membuka lockdown di negaranya. 


"Meski demikian kita menunggu sentimen lainnya. Yang kita harapkan dapat mendorong pemulihan harga CPO nantinya," jelasnya.


Dengan kebijakan China tersebut, sambungnya, Sumut harus melakukan beberapa upaya agar ekonomi Sumut di tahun ini tidak menuju pada ekspektasi yang paling rendah. Sejauh ini dia masih mempertahankan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2023 sebesar 3.2% hingga 4%.


"Saya masih berharap demand untuk komoditas unggulan Sumut masih bisa mengandalkan sejumlah Negara seperti Pakistan, India, AS dan sejumlah Negara asia lainnya. Kalau berharap dari eropa kurang bisa diandalkan, karena uni eropa telah menyetujui rencana Undang-undang deforestasi. Yang pada akhirnya akan membuat permintaan minyak sawit dari Indonesia mengalami penurunan," tuturnya.


Sumut, imbuh Gunawan, juga bisa melakukan sejumlah upaya lainnya untuk meredam tekanan pertumbuhan ekonomi. Seperti akselerasi belanja pemerintah yang dipercepat, penyaluran bantuan sosial tunai, dan mempercepat proyek pembangunan multi years Sumut yang menelan anggaran mencapai Rp 2,7 triliun. 


"Jadi itu beberapa amunisi di Sumut untuk menggenjot pertumbuhan," ungkap dia.


Selanjutnya, konsumsi CPO untuk bahan bakar solar juga bisa dijadikan alternatif dalam mensiasati kemungkinan potensi penurunan ekspor CPO ke Negara lain. Karena kebijakan China tersebut bukan satu satunya ancaman, ada ancaman resesi di AS yang juga berpeluang turut mendorong penurunan harga dan permintaan komoditas di Sumut. 


Dan di Sumut sendiri komoditasnya itu bukan hanya sawit, masih ada karet, kopi maupun kakao yang menjadi penggerak ekonomi di wilayah ini. 


Redaksi

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Brimob Kawal Ketat Pemindahan 100 Napi Risiko Tinggi Asal Sumut Ke Nusakambangan

Brimob Kawal Ketat Pemindahan 100 Napi Risiko Tinggi Asal Sumut Ke Nusakambangan

Seratus Warga Binaan Lapas Sumut Berisiko Tinggi Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Seratus Warga Binaan Lapas Sumut Berisiko Tinggi Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Optimalisasi Venue Eks PON 2024, KONI Sumut Ditantang Jaga Warisan Prestasi

Optimalisasi Venue Eks PON 2024, KONI Sumut Ditantang Jaga Warisan Prestasi

Ketum KONI Pusat dan Gubernur Sumut Titip Harapan Besar kepada Pengurus Baru KONI Sumut

Ketum KONI Pusat dan Gubernur Sumut Titip Harapan Besar kepada Pengurus Baru KONI Sumut

KONI Sumut Resmi Dilantik, Fokus Maksimalkan Sarpras Eks PON dan Tingkatkan Prestasi Olahraga

KONI Sumut Resmi Dilantik, Fokus Maksimalkan Sarpras Eks PON dan Tingkatkan Prestasi Olahraga

Bobby Nasution Siapkan Tiga Lapangan Latihan untuk Timnas U-17 di Sumut: Insyaallah 10 Sampai 7 Agustus

Bobby Nasution Siapkan Tiga Lapangan Latihan untuk Timnas U-17 di Sumut: Insyaallah 10 Sampai 7 Agustus

Komentar
Berita Terbaru