Jumat, 28 November 2025

Harga CPO Rebound, Ekonom Sumut Prediksi Kenaikan hingga 4.250 Ringgit per Ton

Siti Amelia - Selasa, 18 November 2025 19:59 WIB
Harga CPO Rebound, Ekonom Sumut Prediksi Kenaikan hingga 4.250 Ringgit per Ton
amelia
Pick up sedang membawa buah kelapa sawit sebagai bahan utama CPO, beberapa waktu lalu. Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) kembali mengalami rebound setelah sempat tertekan akibat penurunan permintaan dari India pada Oktober lalu.

Kitakini.news - Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) kembali mengalami rebound setelah sempat tertekan akibat penurunan permintaan dari India pada Oktober lalu.

Baca Juga:

Menurut Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, kenaikan ini dipicu oleh kombinasi penurunan produksi dan peningkatan permintaan menjelang akhir tahun.

Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa harga CPO sempat anjlok ke level 4.100 ringgit per ton akibat perayaan Diwali di India yang telah berlalu. Namun, belakangan ini, harga telah naik ke kisaran 4.150 ringgit per ton.

"Ini adalah rebound yang positif, didorong oleh tiga faktor utama," ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Faktor pertama adalah penurunan produksi CPO akibat intensitas hujan tinggi. Benjamin menyebutkan, berdasarkan pengamatan lapangan, produksi turun hingga 8,6% pada November.

Kedua, bulan November menandai awal musim low season yang berlangsung hingga kuartal pertama 2025. Ketiga, ada potensi kenaikan permintaan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2025.

"Kombinasi antara kenaikan permintaan dan penurunan pasokan ini berpeluang mendorong harga CPO naik di akhir tahun," kata Benjamin. Ia memproyeksikan harga bisa mencapai 4.250 ringgit per ton, yang tentu saja menjadi kabar baik bagi petani sawit.

Dengan pelemahan rupiah saat ini, kenaikan harga CPO ini juga berpotensi memberikan keuntungan berlipat bagi eksportir. Benjamin berharap hal ini bisa mendorong kenaikan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.

Meski demikian, Benjamin menekankan bahwa kinerja ekspor dan produksi minyak kelapa sawit secara keseluruhan tidak menunjukkan lompatan spektakuler pada 2025.

"Motor penggerak ekonomi Sumut dari minyak kelapa sawit bergerak stabil dan cenderung naik," imbuhnya.

Ekspor di Sumut didominasi oleh minyak kelapa sawit, dengan produk turunannya yang diekspor via kontainer mencapai sekitar 70% dari total ekspor nonmigas melalui peti kemas. Ini menegaskan peran strategis komoditas ini bagi perekonomian daerah.

Dengan proyeksi positif ini, para pelaku industri sawit di Sumut diharapkan dapat memanfaatkan momentum untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Harga Jagung Naik Dekati Rp7.000 per Kg, Ekonom Revisi Proyeksi Harga Daging Ayam

Harga Jagung Naik Dekati Rp7.000 per Kg, Ekonom Revisi Proyeksi Harga Daging Ayam

Dapur MBG Disarankan Kurangi Telur Ayam untuk Lauk, Ini Risikonya!

Dapur MBG Disarankan Kurangi Telur Ayam untuk Lauk, Ini Risikonya!

Harga Cabai Merah di Sumut Mulai Turun, Petani Senang Konsumen Lega

Harga Cabai Merah di Sumut Mulai Turun, Petani Senang Konsumen Lega

Rupiah Terus Melemah, IHSG Terseret ke Zona Merah

Rupiah Terus Melemah, IHSG Terseret ke Zona Merah

Tren Kenaikan Harga Cabai di Sumut Terhenti

Tren Kenaikan Harga Cabai di Sumut Terhenti

IHSG Menguat di Awal Pekan, Rupiah Tertekan Sentimen Global

IHSG Menguat di Awal Pekan, Rupiah Tertekan Sentimen Global

Komentar
Berita Terbaru