Harga Cabai Merah di Sumut Mulai Turun, Petani Senang Konsumen Lega

Kitakini.news -Harga cabai merah yang sempat melonjak hingga Rp100.000 per kilogram pada September lalu kini mulai mereda. Hari ini, Jumat (3/10/2025), harga rata-rata di Kota Medan berada di kisaran Rp78.300 per kilogram.
Baca Juga:
Kenaikan harga cabai yang mencapai lebih dari 100 persen selama bulan September telah memicu inflasi di Sumatera Utara (Sumut) sebesar 0,65 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 5,32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pasar, Gunawan Benjamin, kenaikan harga cabai tidak hanya berdampak pada inflasi, tetapi juga mendorong peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) untuk tanaman hortikultura. "NTP tanaman hortikultura naik dari 95,46 pada Agustus menjadi 107,07 pada September 2023, atau lompatan sebesar 12,17 persen. Peningkatan ini terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas cabai, termasuk cabai rawit, cabai merah, dan cabai hijau," ujar Gunawan.
Gunawan menilai kenaikan harga cabai ini membawa kabar baik bagi produsen, meskipun sempat menyulitkan konsumen. Pertama, harga cabai yang sempat menyentuh Rp110.000 per kilogram di tingkat konsumen disambut baik oleh petani.
"Kenaikan ini menguntungkan petani dan memulihkan daya beli mereka di Sumut," ungkapnya.
Kedua, sambung dia, meski konsumen merasa dirugikan karena daya beli tertekan dan belanja masyarakat menurun yang juga merugikan pedagang, ada sisi positifnya. Kenaikan harga memastikan petani memiliki modal kuat untuk bercocok tanam kembali. "Sehingga pasokan cabai ke depan tetap terjaga," tambahnya.
Lebih lanjut, Gunawan optimis harga cabai berpotensi turun dalam waktu dekat. Saat ini, harga cabai masih bertahan tinggi dan diproyeksikan stabil di bulan Oktober karena pasokan yang belum melimpah. Namun, produksi yang diprediksi melimpah dari berbagai wilayah bisa mendorong penurunan harga.
Limpahan produksi tidak hanya dari Sumut, seperti Kabupaten Karo, tapi juga dari Aceh, Jambi, Sumatera Barat, dan harapan dari Jawa. Saat ini, pasokan cabai di Sumut banyak datang dari Jambi, Sumatera Selatan, serta cabai kardus dari Jawa. "Kondisi ini kemungkinan akan berubah seiring musim panen," jelasnya.
Meski begitu, Gunawan menekankan adanya variabel tak terduga yang bisa memengaruhi proyeksi ini. "Saya optimis harga cabai bisa turun dalam waktu dekat atau paling lambat November mendatang. Namun, kepastiannya masih harus dihitung ulang. Faktor cuaca atau kondisi alam menjadi variabel utama yang sulit diprediksi saat ini," pungkas Gunawan.

Dapur MBG Disarankan Kurangi Telur Ayam untuk Lauk, Ini Risikonya!

Harga Cabai Merah Naik 100 % di Kota Padang

Rupiah Terus Melemah, IHSG Terseret ke Zona Merah

Tren Kenaikan Harga Cabai di Sumut Terhenti

IHSG Menguat di Awal Pekan, Rupiah Tertekan Sentimen Global
