Rupiah Terus Melemah, IHSG Terseret ke Zona Merah

Kitakini.news - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut pada perdagangan pagi ini, menekan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kini memasuki zona merah. Tanpa agenda ekonomi besar yang dijadwalkan hari ini, pasar keuangan diproyeksikan bergerak sideways, meskipun volatilitas tetap tinggi.
Baca Juga:
IHSG dibuka menguat tipis di level 8.130 pada sesi pagi, sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia yang juga bergerak datar. Namun, indeks tersebut berpotensi volatile dalam rentang 8.030 hingga 8.140, dengan fluktuasi yang cukup signifikan. Saat ini, IHSG telah mendekati level 8.050 setelah sempat menguat di awal perdagangan, menandakan tekanan yang semakin kuat.
Sementara itu, rupiah semakin melemah ke level Rp16.750 per USD pada perdagangan pagi ini. Tekanan ini terjadi meskipun imbal hasil US Treasury relatif stabil, dan Indeks Dolar AS (DXY) cenderung naik tipis ke level 97,7. Pelemahan rupiah yang tak kunjung reda ini diprediksi akan membebani IHSG lebih lanjut, terutama di tengah kekhawatiran pelaku pasar terhadap dinamika kebijakan ekonomi domestik.
Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menilai bahwa pelemahan rupiah berisiko memicu koreksi lebih dalam pada sektor keuangan. "Tekanan pada rupiah hari ini bukan hanya dari faktor eksternal seperti penguatan dolar, tapi juga dari isu internal seperti pengelolaan fiskal yang masih menjadi sorotan. Meskipun defisit anggaran masih dalam batas aman, respons negatif dari pelaku pasar uang menunjukkan kurangnya kepercayaan yang bisa memperburuk volatilitas IHSG," ujar Gunawan Benjamin, Kamis (25/9/2025).
Pengelolaan fiskal memang menjadi fokus utama investor saat ini. Realisasi defisit anggaran yang masih terkendali belum mampu meredam sentimen negatif di pasar. Di sisi lain, harga emas dunia mengalami koreksi ke kisaran USD3.735 per ons troy, setara dengan Rp2,02 juta per gram, yang juga mencerminkan ketidakpastian global.
Para pelaku pasar diimbau untuk terus memantau perkembangan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan sinyal dari The Fed, guna mengantisipasi pergerakan selanjutnya di pasar keuangan Indonesia.

Dapur MBG Disarankan Kurangi Telur Ayam untuk Lauk, Ini Risikonya!

Harga Cabai Merah di Sumut Mulai Turun, Petani Senang Konsumen Lega

Pasar Modal Indonesia Tangguh Hadapi Isu Politik Global

IHSG Tembus 8.000, Momentum Inklusi Keuangan bagi Generasi Muda di Era Digital

Tren Kenaikan Harga Cabai di Sumut Terhenti
