Reshuffle Kabinet Direspon Negatif, Harga Emas Meroket

Tekanan ini dipicu oleh reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, salah satunya pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa.
Baca Juga:
Menurut ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, respon negatif pasar saham terhadap kabinet baru ini merupakan hal yang wajar.
"Pelaku pasar sudah terbiasa dengan pola kebijakan yang dijalankan oleh menteri sebelumnya. Jadi, wajar jika mereka memilih keluar pasar terlebih dahulu sambil menunggu langkah konkret dari menteri yang baru," ujarnya, Senin (8/9/2025). Gunawan menambahkan, "Saya pikir koreksi yang terjadi saat ini tidak akan berlangsung lama."
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah justru mampu menguat dan ditutup di kisaran level 16.350 per US Dolar. Penguatan Rupiah ini didukung oleh memburuknya sejumlah indikator keuangan Amerika Serikat yang menyebabkan pelemahan Dolar AS. Namun, Gunawan mengingatkan bahwa pasar mungkin belum merespon sepenuhnya kebijakan reshuffle yang dilakukan di menit-menit terakhir menjelang penutupan pasar.
"Bank Indonesia diperkirakan akan terus menjaga stabilitas Rupiah agar reshuffle kabinet tidak memicu gejolak pasar," kata Gunawan.
Ia juga menekankan pentingnya menteri terpilih untuk segera memaparkan program unggulan yang dapat membangun kepercayaan investor, baik di pasar keuangan maupun sektor riil.
Di sisi lain, harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan, menembus level psikologis di atas $3.600 per ons troy, tepatnya di angka $3.615 per ons troy.
Jika dikonversi ke Rupiah, harga emas diperdagangkan sekitar Rp1,91 juta per gram. Kenaikan harga emas ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

Harga Cabai di Sumut Melonjak, Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Beri Penjelasan

Ini Nama Menteri yang Direshuffle dan Penggantinya, Menpora Baru Ditunda Karena Masih Diluar Negeri

Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Sejumlah Menteri Strategis Diganti

Relawan Prabowo Ingatkan Penjaringan Rektor USU Harus Bebas dari Politik Praktis

Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Melonjak, Demonstrasi Belum Jadi Faktor Utama
