Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut Analisis Ekonom Gunawan Benjamin

Sebagai contoh, di wilayah Deli Serdang, harga jual beras naik dari Rp410.000 per karung pada bulan Mei 2025 menjadi Rp420.000 hingga Rp425.000 per karung saat ini.
Baca Juga:
Kenaikan harga beras ini juga tercermin dari harga per kilogram yang meningkat dari kisaran Rp13.666 di bulan Mei menjadi Rp14.000 hingga Rp14.166 saat ini.
Gunawan menambahkan bahwa di level konsumen, harga beras diperkirakan naik sekitar Rp500 per kg. Salah satu faktor pemicu kenaikan harga beras, menurutnya, adalah kebijakan penyerapan gabah oleh Bulog yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kg.
"Pada saat panen raya, di mana harga gabah berpeluang berada di bawah Rp6.500 per kg, Bulog justru diamanahkan untuk menyerap di angka tersebut. Hal ini memaksa pihak swasta untuk menaikkan harga di atas penyerapan Bulog agar dapat bersaing dalam mendapatkan pasokan Gabah Kering Panen (GKP)," jelas Gunawan, Rabu (11/6/2025).
Saat ini, harga GKP di wilayah Deli Serdang telah menyentuh angka Rp6.800 hingga Rp7.300 per kg, yang berarti harga Gabah Kering Giling (GKG) berada di kisaran Rp7.500 hingga Rp8.000 per kg.
Gunawan menegaskan bahwa meskipun pemerintah mengklaim pasokan beras cukup banyak, bukan berarti harga beras tidak dapat naik.
"Harga pokok produksi beras pada dasarnya sudah mengalami kenaikan. Jika kita mengkonversi harga GKG Rp7.500 hingga Rp8.000 per kg, maka harga beras seharusnya berada dalam rentang Rp15.000 hingga Rp16.000 per kg, dengan asumsi rendeman sebesar 50%," ujarnya.
Meskipun musim panen raya telah terlewati, beberapa wilayah masih memasuki masa panen, terutama yang memiliki musim panen tiga kali dalam setahun.
Saat ini, produsen beras tengah menanti respon pemerintah, khususnya Bulog, terkait dengan kenaikan harga beras yang terjadi.
"Jika Bulog menggelontorkan beras ke pasar, hal ini berpotensi membuat harga lebih stabil dan cenderung sulit untuk naik. Namun, ini juga membuat harga gabah sulit untuk dinaikkan, meskipun pasokan gabah di petani menyusut karena musim panen yang telah berlalu," tambah Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut ini.
Ia mengingatkan bahwa produsen tidak berani membeli gabah dengan harga yang terlalu tinggi, karena hal ini dapat merugikan mereka saat Bulog mendistribusikan beras ke masyarakat atau pasar.
"Jadi, jika konsumen mengeluhkan kenaikan harga beras, atau petani mengeluhkan harga gabah yang lebih rendah dari harga potensialnya, salah satu pemicunya adalah kebijakan pemerintah yang ketat dalam menyerap gabah petani di harga Rp6.500 per kg," tutup Gunawan Benjamin.

Gunawan Benjamin:Dampak Geopolitik ke Harga Kebutuhan Pokok Masih Minim

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Kakanwil I KPPU : Kenaikan Harga Beras di Sumut Dapat Dipicu oleh Praktik Distribusi yang Tidak Sehat

KPPU Kanwil I Sudah Inspeksi untuk Stabilitas Harga Beras di Sumut
