Sektor Pertanian Selain Perkebunan Terpuruk, NTP Sumut di Bawah 100

Kitakini.news -Meskipun petani perkebunan merasakan keuntungan dari inflasi, kondisi petani di sektor lainnya justru memprihatinkan.
Baca Juga:
Ekonom Sumut Gunawan Benjamin mengungkapkan bahwa NTP di sub sektor tanaman hortikultura hanya mencapai 85,56, jauh di bawah level 100.
"Ironisnya, NTP hortikultura justru turun 1,53% meskipun Sumut mengalami inflasi," jelasnya, Senin (4/11/2024).
Sektor peternakan juga stagnan dengan NTP di angka 95,29, sementara sektor perikanan berada di level 99,84.
NTP untuk tanaman pangan sedikit lebih baik di angka 100,44, tetapi mengalami penurunan 0,74% seiring memburuknya harga gabah kering giling.
Berdasarkan data BPS, harga gabah kering giling turun dari Rp 6.789 per kg pada September menjadi Rp 6.696 pada Oktober.
"Situasi ini menunjukkan bahwa sementara sektor perkebunan diuntungkan, petani di sektor lain sangat membutuhkan perhatian untuk meningkatkan daya saing mereka," pungkas Gunawan.

Gunawan Benjamin: Dampak Geopolitik ke Harga Kebutuhan Pokok Masih Minim

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Dorong Modernisasi Pertanian, Anita Lubis Desak APH Berantas Pengoplos Beras

Serapan Dana Irigasi Tak Optimal, Berdampak Buruk Terhadap Hasil Perikanan dan Pertanian
