Kamis, 13 November 2025

Relaksasi Harga, Beras Medium Dipastikan Makin Mahal

Siti Amelia - Jumat, 26 April 2024 16:54 WIB
Relaksasi Harga, Beras Medium Dipastikan Makin Mahal
amelia
Ilustrasi beras medium.

Kitakini.news - Bapanas (Badan Pangan Nasional) kembali melakukan relaksasi harga beras medium dari yang sebelumnya Rp 11.500 untuk wilayah zona dua, menjadi Rp13.100 per Kg.

Baca Juga:

Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan relaksasi harga beras medium tersebut akan memberikan ruang bagi ritel modern untuk menjual beras medium. Karena ketetapan harga dalam aturan yang baru lebih mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.

"Karena di pasar tradisional, harga beras medium tetap saja lebih mahal harganya untuk saat ini. Mengacu kepada PIHPS, harga beras medium di kota medan berada dalam rentang `Rp 13.250 per Kg hingga Rp 14.500 per Kg nya," ungkapnya.

Ketentuan Bapanas tersebut, lanjut dia, lebih mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Sementara itu, harga beras medium di level penggilingan maupun pedagang besar berada dalam rentang Rp 11.000 hingga Rp 12.500 per Kg.

Untuk beras yang datang dari luar wilayah Sumut harga bergerak dikisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per Kg. Sementara harga beras di penggilingan berada dalam rentang Rp 11.500 hingga Rp 12.500 per Kg nya.

"Kebjakan relaksasi tersebut memang menyisahkan kekuatiran akan kemungkinan bahwa harga beras kedepan bisa lebih mahal dibandingkan dengan saat ini," terang dia.

Terlebih petani juga meminta agar harga gabah (HPP) dinaikkan dari Rp 5.000 per Kg menjadi Rp 6.757 per KG menurut HKTI (Himpunan Kelompok Tani Indonesia).

"Jika rencana permintaan tersebut disetujui, maka harga beras bisa dipastikan akan sama atau lebih mahal dengan posisi harganya saat ini. Kalau harga pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP (gabah kering panen) disetujui di angka Rp 6.000 per Kg nya," pungkasnya.

Maka harga beras bisa berada dikisaran Rp 11.666 hingga Rp 14 ribu per Kg nya di level penggilingan. Tentunya sangat tergantung dari tingkat kematangan gabah, kadar air dan teknologi mesin penggilingnya.

"Tuntutan kenaikan HPP oleh petani belakangan ini setidaknya dipicu oleh dua masalah uatama. Pertama kenaikan biaya input produksi seperti pupuk dan tenaga kerja. Dan kedua tuntutan kebutuhan hidup petani yang tertekan inflasi," tandas dia.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Harga Beras Premium Melebihi HET, Satgas Pangan Sidak Pasar Tradisional dan Modern di Medan

Harga Beras Premium Melebihi HET, Satgas Pangan Sidak Pasar Tradisional dan Modern di Medan

BBN Indonesia Salut Langkah Kolaboratif Gubernur Bobby Intervensi Harga Beras di Sumut

BBN Indonesia Salut Langkah Kolaboratif Gubernur Bobby Intervensi Harga Beras di Sumut

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Inflasi Mengintai Sumut di Bulan Juli, Apa Kata Ekonom Gunawan Benjamin?

Kakanwil I KPPU : Kenaikan Harga Beras di Sumut Dapat Dipicu oleh Praktik Distribusi yang Tidak Sehat

Kakanwil I KPPU : Kenaikan Harga Beras di Sumut Dapat Dipicu oleh Praktik Distribusi yang Tidak Sehat

KPPU Kanwil I Sudah Inspeksi untuk Stabilitas Harga Beras di Sumut

KPPU Kanwil I Sudah Inspeksi untuk Stabilitas Harga Beras di Sumut

Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut  Analisis Ekonom Gunawan Benjamin

Kenaikan Harga Beras di Sumut, Berikut Analisis Ekonom Gunawan Benjamin

Komentar
Berita Terbaru