Baskami: Investasi Akan Nyaman ke Sumut Bila Pejabatnya Hindari Korupsi
Kitakini.news -Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Baskami Ginting mengatakan satu diantara pra-syarat utama, investasi akan beramai-ramai masuk ke Indonesia, bila para pejabat maupun aparatur pemerintahnya menghindari potensi korupsi disegala lini.
Baca Juga:
Hal tersebut disampaikan Baskami pada acara rapat koordinasi daerah yang diselenggarakan di Aula Rajainal Siregar, Kamis (26/10/2023).
Pada
kegiatan bertema 'Kolaborasi Pemangku Kepentingan Dalam Rangka Penyelamatan
Keuangan Negara/ Daerah' itu, Baskami menekankan pentingnya pemahaman dari
seluruh penyelenggara pemerintah terkait potensi-potensi korupsi.
"Sehingga
kita memahami dan ke depan terwujud birokrasi yang kuat, tidak korupsi, tidak
ada penyelewengan. Bila ini mampu diwujudkan maka para investor akan nyaman
melakukan investasi di Sumut ini," tuturnya.
Politisi
senior PDI Perjuangan itu juga mengapresiasi atas pendampingan yang dilakukan
KPK untuk terus mengawal roda pemerintahan agar bersih dari tindak pidana
korupsi.
"Kita
berharap kegiatan rakor ini dilanjutkan secara berkelanjutan dan kita
berkomitmen untuk menjalankan tugas sesuai koridor yang ada," tambahnya.
Pantauan
lapangan, hadir pada acara tersebut, Penjabat Gubsu Hasanuddin. Wakil Ketua
KPK, Nurul Ghufron. Juga hadir 33 Walikota dan Bupati se-Sumut beserta pimpinan
DPRD Kabupaten/Kota.
Senada
dengan Baskami, Pj Gubsu Hasanuddin menyampaikan apresiasinya atas inisiasi Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rapat koordinasi daerah tersebut.
Baskami
menjelaskan, Pemprovsu memiliki indikator khusus dalam mewujudkan Good Governance. "Seperti sistem
pemerintah berbasis elektronik, literasi, pengentasan kemiskinan, penurunan
pengangguran, penyalahgunaan narkoba, pengendalian inflasi," tambahnya.
Sementara
itu, Pj Gubernur Sumut Hasanuddin menilai hal tersebut dapat dicapai melalui
tata kelola pemerintahan yang baik.
"Mulai
dari sertifikasi tanah, optimalisasi PAD, penertiban mineral bukan logam bukan
batuan, penertiban keramba jaring apung, pemanfaatan ruang di Danau Toba yang
dimonitor langsung oleh KPK RI," ucapnya.
Dalam
pemaparannya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menekankan pentingnya koordinasi
antar unsur organisasi perangkat daerah dalam penyelamatan aset dan keuangan
daerah.
"Untik
membatasi tindakan korupsi maka harus ada kepastian pada regulasi yang
melahirkan kewenangan sampai kepada tata kelola," ujarnya.
Ghufron
juga meminta para pejabat untuk tidak memakai uang negara kepada kepentingan
individu, maupun golongan. "Agar uang negara dijalankan untuk kepentingan
bersama, harus dikelola secara adil," tambahnya.
KPK, lanjut Ghufron bertugas mengingatkan dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi."KPK ini meminta kepada Bapak Ibu untuk menjaga kehormayan dan marwahnya. Tidak boleh melakukan korupsi karena itu hanya menjatuhkan kehormatan kita. Ya, sekali lagi KPK itu hanya memfasilitasi, polisi dan jaksa menjaga," jelasnya.
Masih kata Gufron, pemerintah daerah harus berkomitmen untuk menghindari sama sekali perilaku koruptif."Banyak daerah,saya berdoa di Sumut tidak terjadi. Pendapatan daerahnya, pajaknya menurun tapi harta penyelenggara negaranya meningkat," ungkapnya.
Lebih lanjut Ghufron mengatakan, dari sisi pelayanan publik agar tidak ada potensi korupsi, maka pemerintah daerah harus memiliki empat unsur."Yaitu kesiapan, kejelasan, akuntabilitas dan transparansi. Semua ini harus dijalankan," pungkasnya.
Redaksi
Negara Tak Serius, DPRD Sumut Suarakan “Nias Merdeka”
Rudi Alfahri: Tutup Permanen Perusahaan Perusak Hutan Penyebab Bencana
Antrean Panjang di SPBU, Yahdi Desak Pertamina Stabilkan BBM Paling Lama, Rabu 10 Desember 2025
Pantur Minta Bobby Usulkan ke Pusat Peristiwa di Sumut Jadi Bencana Nasional
DPRD Sumut Kirim Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana