Bekas Markas Bajak Laut jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Dikatakan menarik karena situs yang berada di Benua Anerika ini merupakan bekas markas bajak laut.

Baca Juga:

• Revalidasi Geopark Kaldera Toba Berakhir, Gubsu Optimis Dapat Kartu Hijau
• Manaek Hutasoit Dorong Pemprovsu Kembalikan Status Green Card Danau Toba
• BP Kaldera Toba Lakukan Pra Revalidasi Geopark Kaldera

Melansir berbagai sumber, Kamis (7/8/2025 )Port Royal di Jamaika: adalah kota bersejarah dari abad ke-17 dan terkenal sebagai bekas markas bajak laut ternama.

Sebagian besar kota lama Port Royal kini tenggelam di bawah laut, menjadikannya situs bawah air yang unik.

Selain menetapkan sejumlah situs baru, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB ini juga memperpanjang status dua situs yang telah lebih dulu masuk dalam daftar bergengsi tersebut.

Informasi daftar situs warisan dunia terbaru diumumkan secara resmi melalui akun Facebook UNESCO pada Kamis (7/8/2025).

Selain Port Royal di Jamaika, beberapa situs menarik yang kini resmi berstatus warisan dunia UNESCO antara lain Mons Klint, Denmark.

Destinasi ini adalah tebing kapur putih yang menjulang megah ke arah Laut Baltik ini terbentuk sekitar 70 juta tahun lalu.

Lalu Pusat Istana Minoa, Yunani. Reruntuhan bersejarah ini berada di Kreta dan berasal dari sekitar tahun 1900 SM.

Menurut UNESCO, situs ini mencerminkan kebesaran peradaban Minoa pada masanya.

Sebagai informasi, UNESCO mengumumkan 26 situs warisan dunia baru. Namun, tak ada satu pun daei Indonesia.

Yang jelas, hingga kini, total terdapat 1.248 situs yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Daftar ini akan terus diperbarui secara berkala untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya dan alam global.

UNESCO menyatakan bahwa salah satu tujuan utama penetapan warisan dunia adalah untuk mempromosikan pendidikan berkualitas dan pembelajaran seumur hidup.