Kamis, 24 Juli 2025

Kereta Gantung Gunung Rinjani Tunggu Validasi Amdal

Fitri - Rabu, 23 Juli 2025 18:24 WIB
Kereta Gantung Gunung Rinjani Tunggu Validasi Amdal
ig@btn_gn_rinjani
Suasana pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat
Kitakini.news - Keberadaan kereta gantung di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), memantik pertanyaan. Benarkah akan ada atau tidak?

Melansir berbagai sumber, Rabu (23/7/2025), rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani telah dicanangkan sejak 2013 dan groundbreaking telah dilakukan sekitar dua tahun yang lalu.

Baca Juga:

Karena belum tampak pergerakan pada 2025 ini, kabar investor yang kabur langsung merebak.

Bahkan, sebelumnya, Kepala Bapperida Lombok Tengah, Lalu Wiranata, menyampaikan dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan Pemprov NTB diketahui sampai dengan saat ini tidak ada kejelasan terkait kapan dimulainya pembangunan kereta gantung ini.

Hal ini membuat pihaknya memberikan kesimpulan untuk saat ini pembangunan kereta gantung tersebut batal.

"Hilang investor pembangunan kereta gantung ini sehingga untuk sementara bisa kita bilang batal. Tapi sudah kami laporkan ke Pemprov NTB supaya ada tindaklanjuti lagi, makanya saat ini kita sedang carikan investor yang akan membangun kereta gantung ini," katanya.

Tak pelak, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Tengah, NTB langsung menepis kabar bahwa investor pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani kabur.

Kepala Dispar Lombok Tengah, Lalu Sungkul, menyatakan investor pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara masih menunggu validasi atau kajian perizinan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

"Investor kereta gantung itu tetap ingin melakukan pembangunan, hanya saja saat ini masih menunggu kajian Amdal," ujar Lalu Sungkul.

Dengan kata lain, saat ini posisi investor sedang menunggu pemerintah untuk validasi izin Amdal.

"Investor ini tidak pernah pergi dari Lombok karena kantornya ada di Gunung Sari-Lombok Barat. Mereka telah membayar Rp5 miliar untuk jaminan, dalam hal pemanfaatan hutan itu," ujar dia.

Artinya, jika validasi Amdal sudah tuntas oleh pihak ketiga yang mengurus, maka pihaknya meyakini pihak investor akan segera melakukan pembangunan.

Di satu sisi lain, pihaknya juga menyampaikan kendala terkait pembangunan itu karena adanya perubahan, meski tidak secara detail tidak dijelaskan perubahan yang dimaksud.

"Kereta gantung ini satu-satunya bisnis yang tidak merusak alam, karena dia hanya menggunakan satu tiang pancang yang tingginya 35 meter. Investasi mencapai triliunan rupiah, kisaran sampai Rp15 triliun sama akomodasi," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jumlah Investor Saham di Indonesia Capai 7 Juta

Jumlah Investor Saham di Indonesia Capai 7 Juta

Tengah Ketegangan Geopolitik, IHSG dan Harga Emas Menguat

Tengah Ketegangan Geopolitik, IHSG dan Harga Emas Menguat

Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Pentingnya Memahami Instrumen Investasi di Pasar Modal

Pentingnya Memahami Instrumen Investasi di Pasar Modal

Pintor Nasution : Anak Muda Sudah Melek Keuangan dan Investasi

Pintor Nasution : Anak Muda Sudah Melek Keuangan dan Investasi

Aulia Rahman: Digitalisasi Harus Permudah Pelaku Usaha Berinvestasi

Aulia Rahman: Digitalisasi Harus Permudah Pelaku Usaha Berinvestasi

Komentar
Berita Terbaru