Senin, 13 Oktober 2025

Mau Sedot Turis Lebih, Danau Toba Butuh Banyak Promosi

Fitri - Selasa, 17 Juni 2025 20:01 WIB
Mau Sedot Turis Lebih, Danau Toba Butuh Banyak Promosi
ig@otorita.danautoba
Aksi penari di Geosite Sipinsur, Geopark Kaldera Toba
Kitakini.news - Bisnis wisata di kawasan Danau Toba tidak bisa mengandalkan kekayaan alam saja. Butuh promosi yang lebih agresif agar bisa menyedot turis lebih banyak lagi.

Setidaknya, melansir berbagai sumber, Selasa (17/6/2025), hal ini diungkapkan pihak Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

Baca Juga:

"Kita harus mempromosikan Danau Toba sepenuh hati. Kita perlu lebih banyak menggelar acara besar lain untuk menarik semakin banyak wisatawan mancanegara," kata Direktur Utama BPODT, Jimmy Panjaitan.

Jimmy mengatakan hal itu di depan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Batak Nasional (IMAIBANA) di Jakarta, awal pekan ini.

"Hingga saat ini kami juga terus berupaya meyakinkan investor untuk berinvestasi, sembari kami memperjuangkan perubahan jangka waktu investasi yang diinginkan investor agar lebih baik," tambah Jimmy.

Sebagau informasi, Geopark Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO karena terdapat sejumlah kelemahan dalam pengelolaan taman bumi tersebut, seperti belum ada standar penyampaian informasi di setiap situs geologi.

Menyikapi peringatan kartu kuning tersebut, Kementerian Pariwisata telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa rekomendasi UNESCO dapat segera dipenuhi.

Jimmy kemudian menyampaikan Danau Toba sebagai destinasi wisata memerlukan upaya promosi yang lebih agresif dan berani, salah satunya melalui penyelenggaraan acara internasional yang mampu menarik perhatian dunia.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Lamhot Sinaga, yang juga menjadi narasumber diskusi "Menatap Masa Depan Pariwisata Danau Toba" yang digelar di Universitas Kristen Indonesia itu menekankan pentingnya strategi promosi yang lebih progresif.

Lamhot juga menganalisis kecenderungan di berbagai negara yang berhasil mengembangkan sektor pariwisata melalui pendekatan berbeda, termasuk optimalisasi acara olahraga atau sport tourism.

"Kalau kita lihat Italia atau Jepang, mereka punya agenda rutin yang berkelas internasional. Kita masih perlu banyak berbenah, khususnya dalam menjadikan pariwisata sebagai industri yang kompetitif," kata Lamhot.

Dia juga mengingatkan bahwa pada 2019, penerimaan negara dari sektor pariwisata lebih besar dibandingkan penerimaan dari sektor minyak dan gas.

"Ini artinya masih luas kesempatan untuk meningkatkan penghasilan negara," kata Lamhot menambahkan.

Sementara Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dr. Hulman Panjaitan menyatakan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus mengambil peran aktif dalam membangun masa depan daerah asal para mahasiswa.

Dia juga menyatakan kampus siap mendukung pembangunan pariwisata Danau Toba seperti melalui pelatihan, riset terapan.

"Kami siap mendukung pelatihan, riset terapan, dan keterlibatan mahasiswa dalam proyek pembangunan pariwisata Danau Toba," kata Hulman.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kelelahan, Wisatawan Asal Jerman Dievakuasi dari Lembah Ngarai Sianok

Kelelahan, Wisatawan Asal Jerman Dievakuasi dari Lembah Ngarai Sianok

Dua Warga Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Meninggal

Dua Warga Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Meninggal

Asyik Berenang di Danau Toba, Dua Pemuda Tenggelam

Asyik Berenang di Danau Toba, Dua Pemuda Tenggelam

INALUM Dorong Peningkatan Kesehatan Masyarakat Kuala Tanjung Lewat Edukasi PHBS

INALUM Dorong Peningkatan Kesehatan Masyarakat Kuala Tanjung Lewat Edukasi PHBS

Kapolda Sumut Dorong Potensi Wisata Tapanuli Selatan

Kapolda Sumut Dorong Potensi Wisata Tapanuli Selatan

Wisata Hantu Marak di Jepang, Tempat Horor jadi Favorit

Wisata Hantu Marak di Jepang, Tempat Horor jadi Favorit

Komentar
Berita Terbaru