Minggu, 31 Agustus 2025

Hidangan Lebaran, di Lampung Ada Cupil

Fitri - Senin, 24 Maret 2025 18:20 WIB
Hidangan Lebaran, di Lampung Ada Cupil
ig@adatsikam
Cupil
Kitakini.news - Lebaran identik dengan kuliner. Masing-masing daerah cenderung punya makanan khas. Seperti di Lampung, ada cupil di sana.

Melansir berbagai sumber, Senin (24/3/2025), sejatinya cupil juga punya sebutan lain leppot.

Baca Juga:

Cupil sama-sama dibungkus anyaman daun kelapa seperti ketupat, tapi bentuknya memanjang.

Kemudian bahan utamanya bukan beras biasa seperti ketupat, melainkan beras ketan yang dicampurkan sedikit biji kacang panjang.

Bentuk memanjang pada cupil juga khas karena ujungnya bakal dibuat seperti tanduk kerbau atau ikat kepala perempuan Minangkabau. Sementara ujung satunya dibuat meruncing biasa.

Cupil memerlukan waktu perebusan cukup lama, sekitar 11 jam. Besaran api harus dijaga kestabilannya, begitu juga dengan air dalam dandang perebusan.

Cupil yang sudah matang diketahui dari teksturnya yang sudah padat dan kenyal saat ditekan. Rasanya tawar khas beras ketan dengan tekstur pulen dan kenyal.

Untuk pendampingnya, cupil tidak seperti ketupat yang dimakan bersama opor ayam atau sayur gurih. Cupil lebih umum dinikmati bersama rendang daging kerbau atau sapi.

Banyak juga yang kini menikmati cupil dengan rendang daging, ayam, jengkol, pindang ikan, gulai ikan, dan tempoyak.

Cupil memang khas Lampung, tapi daerah Tanggamus dan Pesawaran merupakan yang paling banyak membuat panganan ini.

Satu lagi dari Lampung, sebut saja ketopat lonan. Uniknya, pada ketopat lonan tidak dibungkus dengan janur, tetapi dengan kain belacu.

Sebelumnya, kain belacu akan dipotong segi empat panjang dan dijahit sisi-sisinya. Baru setelah itu dimasukkan beras yang sebelumnya diberi 1 sendok makan air kapur pada bilasan terakhir saat dicuci.

Jumlah beras yang dimasukkan ke kantong blacu hanya setengah bagian saja. Selanjutnya bagian kalin blacu yang terbuka dijahit hingga semua sisi tertutup.

Ketopat lonan lalu direbus setengah matang dan perlu dibuang air tajinnya pada kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan punggung sendok. Selanjutnya ketupat direbus kembali sampai matang.

Sayangnya jenis ketupat ini tergolong sulit dijumpai karena kain pembungkus ketupat tersebut sulit didapat.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru