Hot Dog dan Budae-Jjigae, Makanan Lezat yang Jadi Korban Politik

Melansir berbagai sumber, Selasa (18/2/2025), buktinya di Korea Utara, menikmati hot dog pun kini bisa berujung pada kerja paksa.
Baca Juga:
Ceritanya, pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un, baru-baru ini melarang penjualan dan konsumsi makanan yang dianggap berbau Barat, salah satunya hot dog.
Bagi mereka yang melanggar larangan itu bahkan diancam dengan hukuman berupa kerja paksa.
Larangan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk 'melindungi' masyarakat dari pengaruh budaya Barat yang dianggap merusak.
Hot dog yang awalnya hanya makanan ringan kini disebut sebagai simbol pengkhianatan terhadap ideologi komunis.
Tak hanya hot dog yang masuk daftar makanan terlarang. Makanan khas Korea Selatan lain seperti budae-jjigae, yang dikenal sebagai 'sup pangkalan militer' juga dilarang dijual di pasar-pasar lokal.
"Polisi dan pengelola pasar telah memperingatkan bahwa siapa pun yang tertangkap menjualnya akan dilarang berdagang," kata seorang pedagang di provinsi utara Ryanggang.
Budae-jjigae merupakan masakan pedas Korea-Amerika Serikat (AS) yang salah satu bahan utamanya adalah sosis.
Hidangan ini pertama kali muncul saat Perang Korea pada 1950-an, ketika warga lokal memanfaatkan sisa daging kalengan milik tentara AS untuk membuat sup.
Masakan ini diperkirakan mulai masuk ke Korea Utara sekitar 2017 lalu, beberapa dekade setelah diciptakan di Korea Selatan.
Namun, sejak November lalu, Radio Free Asia (RFA) melaporkan bahwa pemerintah Korea Utara telah melarang budae-jjigae bersama tteokbokki, kue beras kukus yang juga populer di Korea Selatan.

Skincare Indonesia Kalahkan Buatan Korea Selatan

Lubuk Larangan Sungai Bahorok Hari Ini Dibuka, Warga Bebas Memancing

3 Bumbu Ini Dilarang di Met Gala, Alasannya Bikin Kaget!

Timnas U-17 Indonesia Tersingkir di Perempat Final Piala Asia 2025 Usai Dibantai Korea Utara 0-6

Pakai Niqab di Kirgizstan Kena Denda Rp3,7 Juta
