Jerome Polin Buka Suara, Logika Matematika Wakil Ketua DPR Ngawur

Melansir berbagai sumber, Kamis (21/8/2025), cowok bermarga Sijabat ini memang dikenal jago matematika. Jerome Polin pun konsisten dengan konten tersebut.
Baca Juga:
Karena itu, Jerome Polin sampai menyebut logika matematika yang dipakai anggota dewan itu ngawur.
"Ini serius kayak gini logika berhitungnya?? Sedih sekali aku sebagai orang yang selalu mengedukasi tentang pentingnya belajar matematika," kata Jerome Polin.
Ini bermula dari video yang viral di nedia sosial. Dalam video itu ada pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir
Dalam pernyataannya, ia mengeluhkan tunjangan rumah Rp50 juta per bulan yang didapat kurang.
Anggota DPR pun disebut nombok atau harus menambahkan uang untuk menutupi biaya sewa rumah di sekitaran Senayan, Jakarta Pusat.
"Kalau di sekitar sini, kan, ngontrak atau kita kos Rp3 juta per bulan. Didapat Rp50 juta per bulan kalau kita Rp3 juta dikalikan 26 hari kerja berarti Rp78 juta per bulan. Nah, jadi mereka masih nombok lagi," ucap Adies Kadir.
Tak pelak, Jerome Polin pun seperti geregetan dan mencoba menjelaskan tentang hitungan yang tepat di papan tulis.
"Akh! Selamat datang di kelas matematika, inilah pentingnya kita belajar matematika," bukanya.
"Tunjangan rumah DPR Rp50 juta per bulan, harga kos dibilang Rp3 juta per bulan. Nah, sudah sama nih per bulan artinya masuk duit Rp50 juta keluar Rp3 juta untuk kos, artinya apa? Dapat untung 50-3= Rp47 juta. Kenapa harus dikali 26 hari kerja?" tambah Jerome Polin dalam videonya.
Dengan kata lain, selebgram 27 tahun itu pun mengaku sedih dan menyinggung tentang logika berhitung anggota DPR RI tersebut yang tidak masuk akal.
"Kalau Rp3 juta per hari itu namanya bukan kos, itu namanya hotel bintang lima, Pak!" pungkas Jerome Polin.

PTPN Pakai Dalih Optimalisasi Lahan, Rony Desak Hentikan Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Sawit di Simalungun

Kepsek SMKN 8 Medan Bantah Tudingan LSM Soal Korupsi Dana Bos

DPRD Medan Rekomendasikan Penertiban Usaha Ekspedisi di Jalan Pukat II

Tingkatkan PAD, Irham Buana: Pemprovsu Harus Verifikasi Izin THM

Dugaan Pemerasan, Empat Anggota DPRD Medan Dipanggil Kejatisu
