Zohran K. Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York: Babak Baru Politik Amerika
Baca Juga:
Kemenangan Mamdani, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York, langsung memperoleh perhatian internasional, terutama dari komunitas Muslim global. Media di Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Afrika Timur menyebut kemenangan ini sebagai "babak baru representasi Islam dalam demokrasi Barat."
Mamdani memenangkan pemilihan setelah mengalahkan mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, dalam persaingan ketat. Kampanyenya menonjolkan isu perumahan terjangkau, transportasi publik gratis, serta peningkatan upah minimum. Ia dikenal dekat dengan organisasi akar rumput dan komunitas imigran.
"Ini adalah kemenangan bagi keluarga pekerja, bagi mereka yang selama ini merasa tidak punya suara dalam pemerintahan," kata Mamdani dalam pidato kemenangannya di Queens.
Reaksi Dunia Islam
Di media sosial, masyarakat Muslim global merayakan kemenangan ini. Ungkapan "Allahu Akbar NYC" dan "Historic for the Ummah" menjadi tren di beberapa platform.
Pemuka organisasi Muslim Amerika menilai kemenangan ini sebagai bukti bahwa Islamofobia dapat dilawan melalui representasi yang inklusif dalam politik.
Komentar Kemenangan
Dalam pidato yang disiarkan di depan pendukungnya, Mamdani menyampaikan pesan tentang perubahan politik Amerika:
"Kita telah memasuki babak baru. Sebuah kota dengan sejarah imigrasi, keragaman, dan perjuangan kelas kini memilih pemimpin berdasarkan harapan, bukan ketakutan."
Tanpa menyebut nama secara langsung, Mamdani menyinggung era politik yang kerap memanfaatkan rasa takut terhadap Muslim.
"Ada masa ketika suara-suara tertentu ingin meyakinkan Amerika bahwa Muslim adalah ancaman, bahwa keberagaman adalah kelemahan. Kita tahu tokoh seperti itu. Kita tahu narasi seperti itu. Hari ini, New York menjawab dengan jelas: Kita tidak dipimpin oleh rasa takut," ucapnya.
Sindiran tersebut dipahami sebagai referensi terhadap retorika Donald Trump selama kampanye dan masa pemerintahannya, termasuk kebijakan pelarangan perjalanan bagi beberapa negara Muslim.
"Saya tidak datang untuk membalas siapa pun. Saya datang untuk menunjukkan bahwa kota ini kuat justru karena keberagaman warganya. Ketika kita membangun masa depan bersama, kita menolak politik pemecah belah, termasuk dari mereka yang mencoba memimpin dengan ketakutan dan kemarahan," ungkapnya.
Sumber: AP News, washingtonpos, reuters.com, PBS NewsHour
Jack Della Maddalena Ingin Akhiri Laga vs Makhachev Lebih Cepat, Khawatir jadi Bulan-Bulanan Gulat Eks Juara Kelas Ringan?
Di Ambang Sejarah: Makhachev Mengincar Gelar Dua Divisi di UFC 322
Lagu "Dhoom Machale" Kembali Viral Usai Mengiringi Pidato Kemenangan Zohran K. Mamdani di New York
Rico Waas Bantu Evakuasi di Kantor Wali Kota Medan
Wakil Wali Kota Bengkulu Puji Kelengkapan Layanan di MPP Medan