Diskusi Kebangsaan Bahas Kondisi #IndonesiaGelap dan Solusinya

Diskusi dibuka oleh Mangatas P. Simarmata selaku Koordinator Diskusi dan dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Mangarimpun Parhusip, Pengarah Diskusi, memaparkan fakta-fakta terkait kondisi "Indonesia Gelap", termasuk isu perekonomian, Pork-Barrel Politics, dan State Capture Corruption. Diskusi ini mengusung semangat #JanganBiarkanIndonesiaGelap, dengan mengutip pernyataan Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut PDI Perjuangan sebagai partai berintegritas yang dapat membawa Indonesia "terang" kembali.
Baca Juga:
- Presiden Prabowo Luncurkan Mekanisme Baru, Tunjangan 1,8 Juta Guru Ditransfer Langsung ke Rekening
- Arahan Presiden, Satgas Ketapang Nasional Akan Wujudkan Merauke Jadi Wilayah Lumbung Pangan Nasional
- Pram-Rano Menang Satu Putaran, Mulai Dari Terima Kasih ke Prabowo Hingga Adopsi Program Bagus RK Maupun Dharma Pongrekun
Perdebatan serius terjadi di antara peserta diskusi, yang menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi penting. Pertama, Indonesia dinilai sedang dalam kondisi yang memprihatinkan, dengan kemunduran di berbagai bidang akibat rendahnya nilai moral dan etika yang tidak ditanamkan sejak dini. Untuk itu, diperlukan perbaikan mendasar melalui pendidikan, termasuk menjadikannya sebagai mata pelajaran wajib.
Di bidang politik, sistem yang ada dinilai telah jauh dari nilai-nilai demokrasi. Oleh karena itu, evaluasi dan perbaikan sistem pemilu harus segera dilakukan. Mengacu pada pendapat Connie Rahakundini Bakrie, PDI Perjuangan yang mendukung Presiden Prabowo diharapkan dapat terlibat dalam kabinet pemerintahan untuk membuktikan kinerja positif dan menjadi contoh pembanding.
Selain itu, Masyarakat Nasionalis Penegak Keadilan Indonesia berharap Kongres PDI Perjuangan pada April/Mei 2025 mendatang dapat menghasilkan pengurus yang ideologis dan berintegritas di semua tingkatan, mulai dari pusat hingga daerah. Di sisi ekonomi, masyarakat didorong untuk aktif mengawasi perkembangan ekonomi dan terlibat dalam proses perbaikan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Bima Nusa, Prof. Ridha, Ardi Kacaribu, Indah Tobing, Ali Akbar Harahap, dan Mian Joe S. Diskusi juga diisi dengan pembacaan puisi oleh Juhendri Chaniago, seniman yang peduli terhadap politik, dengan membawakan puisi berjudul "Perihal Menengok Fajar dan Ceracau Mudik".
Sebagai refleksi di bulan Ramadhan, diskusi ini diharapkan dapat menginspirasi para pengambil kebijakan untuk bekerja demi kemakmuran rakyat. Ustadz Agus Rizal memberikan siraman rohani melalui kultum, dan acara ditutup dengan doa serta buka puasa bersama.

Presiden Prabowo Luncurkan Mekanisme Baru, Tunjangan 1,8 Juta Guru Ditransfer Langsung ke Rekening

Arahan Presiden, Satgas Ketapang Nasional Akan Wujudkan Merauke Jadi Wilayah Lumbung Pangan Nasional

Pram-Rano Menang Satu Putaran, Mulai Dari Terima Kasih ke Prabowo Hingga Adopsi Program Bagus RK Maupun Dharma Pongrekun

Presiden Prabowo Usulkan Indonesia Bangun Kampung Haji di Arab Saudi
