Dialog Publik Cipayung Plus Sumatera Utara: Kolaborasi Jadi Kunci Kemajuan Menuju Indonesia Emas 2045

Kitakini.news - Kelompok Cipayung Plus Sumatera Utara, yang terdiri dari KAMMI, IMM, HMI, HIMMAH, GMKI, GMNI, dan PMII, sukses menggelar Dialog Publik.

Baca Juga:

• Polemik 4 Pulau, Aldi Syahputra: Pahami Substansinya dan Kritiklah Dengan Kata Sopan
• Diduga Polemik 4 Pulau, Relawan Bobby Laporkan Pria Logat Aceh Video Hina Istri Mertuanya
• Bobby Nasution Bantah 4 Pulau Aceh Hadiah Untuk Jokowi

Kegiatan bertajuk "Kolaborasi Mahasiswa dan Pemuda dalam Membangun Sumatera Utara untuk Indonesia Emas 2045"ini berlangsung di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, dengan dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa dan pemuda, Kamis (21/11/2024).

Dialog ini bertujuan menggali gagasan serta memperkuat sinergi antara mahasiswa, pemuda, dan masyarakat untuk menciptakan Sumatera Utara yang maju, berdaya saing, dan menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam diskusi tersebut, para Ketua Umum dari organisasi mahasiswa menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi yang damai dan inklusif dalam Pemilu Kepala Daerah 2024.

Semangat Demokrasi yang Positif
Kamaluddin, Ketua HIMMAH Sumut, menegaskan pentingnya menjaga suasana damai dalam pesta demokrasi.

"Ini adalah pesta demokrasi. Semua pesta harus dirayakan dengan bahagia, bukan dengan marah-marah. Mari kita kawal proses ini dengan riang gembira. Jika ada yang suka marah-marah, mungkin mereka memang tidak ingin perdamaian dan kebahagiaan hadir dalam Pemilu," ujar Kamaluddin.

Kolaborasi sebagai Solusi

Ketua GMNI Sumut, Daniel Sigalingging, menyoroti pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan persoalan masyarakat.

"Era ini adalah masa di mana semua pihak harus saling bahu membahu. Pemuda dan mahasiswa harus berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas, termasuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat," jelas Daniel.

Sementara itu, Arion Pasaribu, Koordinator Wilayah GMKI, menekankan perlunya calon kepala daerah yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan pemuda, khususnya di sektor pendidikan, ekonomi kreatif, dan inovasi.

"Kita harus melihat rekam jejak kandidat, siapa yang berkomitmen pada pemberdayaan dan mampu merangkul mahasiswa. Persatuan adalah kunci. Dengan visi yang sama, kita dapat membangun kerja sama strategis antara organisasi mahasiswa dan pemerintah," ungkap Arion.

Deklarasi Komitmen Bersama
Acara ini ditutup dengan deklarasi komitmen bersama oleh seluruh organisasi Cipayung Plus untuk terus memperjuangkan isu-isu strategis pembangunan Sumatera Utara.

Deklarasi tersebut meliputil; Penguatan nilai kebangsaan; Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan; Pemberdayaan pemuda secara inklusif.

Cipayung Plus Sumut juga mengingatkan agar siapa pun yang terpilih sebagai kepala daerah dapat berpegang teguh pada visi dan misinya, serta menjauhi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Melalui dialog ini, Cipayung Plus Sumut menegaskan peran penting mahasiswa dan pemuda sebagai agen perubahan, sekaligus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk turut aktif membangun masa depan bangsa.