Datang ke PKS, Edy Rahmayadi Orang Pertama Ambil Formulir Bacalon Gubsu

Kitakini.news -Ketua Penjaringan dan Penyaringan Calon Kepala Daerah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Sumatera Utara (DPW PKS Sumut), Amsal Nasution mengungkapkan, bahwa Edy Rahmayadi merupakan orang pertama yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon (Balon) Gubernur Sumut (Gubsu) untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.
Baca Juga:
Amsal Nasution menjelaskan, Edy
Rahmayadi mengambil formulir ke Kantor DPW PKS Sumut diwakilkan oleh tim
pemenangannya Dahlan Harahap dan Muchrid Nasution (Coky).
"Tadi, Jam 11.00 WIB, melalui tim
pemenangannya Dahlan Harahap dan Muchrid Nasution, mantan Gubsu Edy Rahmayadi
mengambil formulir pendaftaran ke Kantor PKS Sumut. Dan beliau orang pertama
yang mengambil formulir," ujar Amsal kepada wartawan di Medan, Selasa
(23/4/2024).
"Memang, ada dua kata Sekretariat yang
datang ambil formulir cuma yang satu lagi belum terkomfirmasi siapa atau
perwakilan siapa yang ambil formulir," tambahnya.
Menurut Amsal, PKS tidak berharap Edy Rahmayadi
mengembalikan langsung formulir tersebut dalam beberapa minggu ke depan.
"Kita tidak menetapkan harus Pak
Edy, tapi kalau Pak Edy datang tentu saja kita sambut dengan senang hati. Tidak
kita tetapkan harus dekat, tapi mungkin 1 atau 2 minggu ini kita harapkan untuk
dikembalikan," tuturnya.
Terkait peluang Edy bakal diusung oleh
PKS, Amsal menyebutkan jika hal itu akan dibahas melalui mekanisme partai.
Namun Amsal menilai peluang Edy untuk diusung PKS terbuka lebar mengingat
hubungan keduanya selama ini.
"Saya pikir mengenai kebijakan
nanti ini kan proses ya, nanti partai akan memproses sesuai dengan mekanisme
yang ada, tetapi kan Pak Edy bukan orang lain, 5 tahun yang lalu kita dukung
beliau dan selama ini kerja sama sudah bagus, tentu saja itu bagian dari
pertimbangan untuk melanjutkan kerja sama ke depannya," bebernya.
Disinggung soal tim internal yang sudah
mendaftar atau mengambil formulir, Amsal menjelaskan, kalau bicara soal
internal, PKS sendiri masih memantau kader-kader internal potensial di tubuh
PKS.
Nantinya, lanjut Amsal, kader internal itu berdasarkan aspirasi dari suara para kader yang masuk ke DPW dan oleh DPW akan diteruskan ke DPP PKS di Jakarta.
"Prinsipnya,
nanti karena jumlah kursi PKS belum memenuhi kuota 20 persen minimal syarat
untuk mencalonkan pasangan Gubernur dan Wagubsu karena hanya punya 10 kursi di
DPRD Sumut hasil Pileg 2024 lalu. Maka nanti siapa pun yang ditunjuk oleh PKS
akan ditemukan dengan Balon dari Parpol/gabungan partai lain. Istilahnya,
Taaruf lah, mana tahu cocok, dan sesuai dipasangkan baru diusung," papar
Amsal. (**)

Kisruh Empat Pulau Selesai, Abdul Rahim: Saatnya Kita Saling Merangkul

Fatimah Pesimis Soal Sekolah Lima Hari: “Tidak Semua Sekolah Siap, Harus Dikaji Serius”

Putusan MK Soal Pendidikan Gratis Perlu Dikaji Komprehensif

Menjemput Keadilan dari Pinggiran, Menguatkan Peran DPD RI Dalam Rancang Bangun Negara

Ahmad Hadian Dukung Wacana Sekolah 5 Hari, Tapi Perlu Kajian Mendalam
