Sepekan Polling Bakal Bupati Deliserdang 2024 Versi Pollingkita Dibuka, Ricky Prandana Unggul Telak

Situs Pollingkita (pollingkita.com) pun membuka survei berisi 22 nama tokoh yang kemungkinan mendapat dukungan masyarakat Deli Serdang sebagai bakal calon bupati Deliserdang 2024, pada 12 Maret lalu.

Baca Juga:

• Bikin Bangga! 4 Siswa Deliserdang Raih Prestasi di Ajang Internasional
• Peringatan HSN 2025, Bupati Akan Hadirkan BLK di Pesantren
• Pelatihan Berbasis Kompetensi Cetak Tenaga Kerja Pakai

Dalam sepekan terakhir atau hingga Selasa (29/03/2024), polling terbuka yang diselenggarakan oleh Pollingkita mengungkapkan hasil menarik. Ricky Prandana Nasution, berhasil unggul dengan telak dalam persaingan bakal bupati Deliserdang 2024. Sebanyak total 857 responden bergabung dan memilih di polling ini.

Melansir situs Pollingkita, Ketua DPRD Deliserdang periode 2014/2019 itu menduduki peringkat pertama dengan 30,1 persen atau dipilih oleh 258 responden.

Ricky Prandana yang berprofesi sebagai pengusaha itu mengungguli sejumlah nama familiar lainnya di Deliserdang, sebut saja, Misnan Al Jawi, legislator di DPRD Deliserdang, yang berada di peringkat kedua dengan 21,9 persen (188 suara).

Sementara itu, penghuni peringkat ketiga, Suparno, terpaut cukup jauh dari Ricky Prandana, maupun peringkat kedua, Misnan. Suparno, hanya mendapat 85 suara atau 9,9 persen. Sedangkan di peringkat keempat, Subandi, dipilih 79 responden atau 9,2 persen. Di peringkat lima besar, Taslim P Siahaan dipilih 54 responden atau 6,3 persen.

Di sisi lain, HM Ali Yusuf Siregar, petahana, hanya berada di peringkat keenam dengan hanya dipilih 49 responden atau 5,7 persen saja. Begitu juga tokoh Sumatera Utara, Musa Rajekshah, hanya dipilih 12 responden dengan persentase 1,4 persen.

Nama-nama legislator DPRD Sumut lain seperti Sutarto (0,7 persen) dan legislator terpilih periode 2024/2029, Kiki Handoko Sembiring (2,9 persen) juga mendapat dukungan dengan persentase kecil.

Sekadar informasi, responden pada Pollingkita adalah asli. Pada situs tersebut tercantum, para responden tidak diperbolehkan melakukan pemilihan berulang kali, lantaran pengelola situs melakukan Pemeriksaan duplikasi didasarkan pada alamat IP pemilih.