Hasrat Islam Makhachev ke UFC White House Terbentur Sikap Tegas Khabib
Baca Juga:
Dalam wawancara bersama Red Corner MMA, tayang 11 Desember 2025 di Youtube, usai kemenangannya atas Jack Della Maddalena, Islam menegaskan bahwa bertarung di White House akan menjadi pengalaman bersejarah. Meski demikian, ia mengakui bahwa Khabib memiliki pandangan berbeda.
"Aku ingin bertarung di UFCWhite House pada 2026," ujar Islam," ucapnya, namun tak memingkiri bahwa Khabib menolak rencana tersebut.
Tak membantah, Islam menjelaskan bahwa Khabib kerap mempertimbangkan berbagai faktor non-teknis yang dapat memengaruhi persiapan bertarung. Ia mencontohkan bagaimana Khabib terkadang tidak menyukai ide dirinya bertarung di Abu Dhabi karena banyak elemen eksternal yang mengganggu fokus tim.
"Khabib juga kadang bilang tidak ingin aku bertarung di Abu Dhabi karena banyak sekali faktor yang menjadi gangguan," kata Islam.
"Aku rasa di White House juga nggak banyak berbeda. Turnamen pertama di sana, kami tidak tahu seperti apa nantinya," ucap jiara asal Makhachkala, Dagestan, Rusia itu.
Menurut petarung 34 tahun, setiap venue baru menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dari sisi logistik dan penyesuaian lingkungan. Ia menyinggung kembali pengalamannya ketika pertama kali bertarung di Australia.
"Seperti pertarunganku di Australia, ada banyak sekali hal yang harus kami urus untuk pertama kalinya. Itu kenapa pertarungannya menjadi sangat sulit. Mungkin itu alasan Khabib mengatakan hal itu," ungkapnya.
Islam menegaskan bahwa timnya berada pada level di mana setiap detail harus direncanakan dengan waktu yang tepat. Karena itu, ketidakjelasan format dan persiapan UFCWhite House menjadi salah satu alasan mengapa Khabib tidak langsung mendukung ide tersebut.
Kepatuhan Islam terhadap mentornya itu tidak pertama kali ini saja. Di podcast Weighing In bersamaantan rekan setimnya Josh Thomson, Islam menyatakan betapa pentingnya Khabib dalam hidupnya.
"Kalau Khabib bilang aku harus berhenti bertarung besok, aku akan lakukan (patuhi) hal itu," ungkapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah di podcast Weighing In, Khabib menyampaikan keraguannya kepada Josh Thomson mengenai kemungkinan Islam tampil di ajang tersebut. Menurut Khabib, gelaran itu akan lebih menarik jika diikuti petarung asal Amerika Serikat.
Dengan perbedaan sudut pandang ini, keputusan akhir mengenai apakah Islam akan bertarung di UFCWhite House 2026 tampaknya masih menunggu proses diskusi lebih lanjut di dalam tim. Islam sendiri tetap membuka peluang, sementara Khabib mengingatkan pentingnya perencanaan matang sebelum mengambil langkah besar.
Islam Makhachev Double Champion & Petr Yan Rebut Gelar, Rekap Lima Kemenangan Terbesar UFC 2025
Raja Baru UFC dari Asia Tenggara Lahir, Legenda Henry Cejudo Pamit di Akhir Comeback Pahit
Spektakuler! Petr Yan Kalahkan Merab Dvalishvili dan Raih Kembali Gelar Juara Kelas Bantam UFC
Pertempuran Penentuan: Yan Berburu Penebusan, Merab Pertahankan Takhta di UFC 323
Merab vs Petr Yan: Duel Ulang Panas UFC 323 Tentukan Raja Baru Bantamweight